Selasa, 08 Februari 2011

"Bhutakasha-Chittakasha-Chidaakasha"


"Kekuasaan Tuhan tidak terhingga dan tak terbatas. Keanekaragaman sangat besar yang kau saksikan bila memandang jagat raya, semuanya diakibatkan oleh maya atau ilusi. Bagian jagat raya yang kasat mata manusia ini hanya merupakan bagian yang amat kecil dari kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas. Seluruh alam seakan-akan merupakan sebagian kecil saja dari kaki Yang Mahakuasa. Tidak mungkinlah manusia mampu memahami kebesaran Tuhan. Ia memenuhi seluruh alam raya, baik yang kasat mata maupun yang halus. Tidak ada tempat tanpa kehadiran-Nya.
Alam ini adalah perwujudan Tuhan. Engkau harus berusaha mengerti prinsip tata-alam ini. Bulan terletak ratusan ribu kilometer dari bumi. Matahari berjarak ratusan juta kilometer, sedangkan bintang yang terdekat berjuta-juta kilometer letaknya; dan melampaui dari itu, dalam alam yang lebih jauh lagi yang masih dapat dilihat, masih ada bintang-bintang yang milyaran kali lebih jauh lagi. Bagian jagat raya yang kasat mata ini (bhutakasha), yang demikian luas, hanya merupakan bagian yang terkecil dari alam halus atau alam mental (chittakasha). Dalam alam yang halus ini, alam kasat mata yang kita ketahui hanya bagaikan sebuah atom yang sangat kecil.
Tetapi, alam halus yang tak terhingga luasnya jika dibandingkan dengan alam yang kasat mata, hanya merupakan bagian yang amat kecil dari alam yang jauh lebih luas yang dapat dinyatakan sebagai alam kausal (chidaakasha). Disebut demikian, karena dari bagian alam yang sangat halus inilah timbul jagat yang kasat mata dan yang halus. Ketiga alam ini yaitu yang kasat mata atau fisik yang halus atau mental, dan yang kausal, tak terhingga besarnya sehingga kitab-kitab suci menyatakan bahwa hal itu tidak mungkin dapat dimengerti oleh pikiran manusia atau dijelaskan dengan kata-kata. Hal itu berada di luar kemampuan daya khayal dan di luar jangkauan akal untuk memahaminya. Meskipun demikian, ada prinsip Ketuhanan di luar semua ini mengatasi yang kasat mata, halus, dan kausal. Inilah yang disebut mula dari segala mula (mahakarana)."
(Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, dalam "Intisari Bhagavan Gita)

lebih lanjut dapat dibaca di:

http://www.ssg-kupang.hostoi.com/IntisariBhagawadGita/BhagawadGita02.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar