Om Sai Ram....
Salah satu kitab yang paling sering disebut sebagai acuan Spiritual Hindu di Bali adalah SARASAMUCCAYA yang dikarang oleh Bhagavan Wararuci. Kitab ini adalah intisari dari Astadasaparwa atau Mahabarata.
Ijinkanlah kami persembahkan halaman blog berikut untuk mengenal Sarasamuccaya, dengan diiringi doa yang tulus kehadapan kaki padma Bhagavan Sri Sathya Sai Baba sang penyelamat, semoga Beliau selalu menuntun kita ke arah pembebasan:
Om Bhagavan Sri Sathya Sai Baba Ya Namaha...
Om Bhagavan Sri Sathya Sai Baba Ya Namaha...
Om Bhagavan Sri Sathya Sai Baba Ya Namaha...
Om Sai ram
www.sarasamuccaya.blogspot.com
- Beranda
- श्री साई Rudram
- Pesan Ultah Baba Ke 43
- 108 Sujud
- "Adhama,Adhyama,Uthama"
- Penyerahan Diri
- Sanathana Vidya
- Danam, Daiwam, Dayyam
- Karma, Bhakti, dan Jnana
- "Bhutakasha-Chittakasha-Chidaakasha"
- Aham-Brahma-Asmi
- Vegetarian,Vegan,Bhagavan
- Swartha-Parartha-Paramartha"
- "Mutiara"
- dari "Sarasamuccaya"
- ॐ sathya dharma prema santhi ahimsa साई राम्
- सधन Sadhana
- संस्कृतम् (Sansekerta)
- श्रीमद्भगवद्गीता (Srimad Bhagavad-gita)
Selasa, 23 November 2010
Minggu, 21 November 2010
VEGETARIAN, VEGAN, & BHAGAVAN
Om...
Ganesha ya namaha...
Saraswatyai namaha...
Shri Guru Bhyo namaha..
Harihi Om...
Om Sai Ram...
VEGAN dan VEGETARIAN itu beda :
*VEGETARIAN itu mengkonsumsi (makan) yang tidak mengandung hewan
*VEGAN itu tidak mengkonsumsi segala dari daging,
dan produk yang berasal dari hewan/binatang termasuk susu, ghee,yogurt, madu,
Juga tidak memakai barang yang berasal dari hewan, seperti:... dompet,sabuk, sepatu kulit dll.
Kalau Bhagavan Sathya sai mencontohkan yang terbaik:
Vegetarian, tapi tidak VEGAN
Beliau minum susu tapi sedikit.
Ghee, yogurt,madu, mentega, dan semua itu juga kita pakai yadnya/persembahan puja homa (pancamritam) dan pancamrtam itu juga kita lungsur sebagai prasadham kan?
Dan semuanya ini kita perlukan untuk kesehatan kita kan?
Yogurt, Madu, Susu kita perlukan untuk kesehatan, namun jumlahnya jangan banyak.
Beliau juga berfoto diatas Kulit Macan..namun ada ceritanya, bahwa kulit itu dipersembahkan oleh seorang bhakta, yang sejak bertemu baba tidak menembak macan dengan bedil lagi, namun menembak dengan kamera, alias menjadi fotografer.......
Jadi menurut saya sebagai pemuja Beliau, itulah contoh terbaik untuk kita....karena beliau mengetahui apa yang tidak kita ketahui, melampaui batas logika......seorang Avatara
Mengenai vegetarian atau vegan itu adalah pribadi masing-masing untuk menemukan kecocokan, cuma kalau menurut hemat saya, apa yang dicontohkan Bhagavan itu adalah jalan terbaik dan menuju pembebasan!
om sai ram
Ganesha ya namaha...
Saraswatyai namaha...
Shri Guru Bhyo namaha..
Harihi Om...
Om Sai Ram...
VEGAN dan VEGETARIAN itu beda :
*VEGETARIAN itu mengkonsumsi (makan) yang tidak mengandung hewan
*VEGAN itu tidak mengkonsumsi segala dari daging,
dan produk yang berasal dari hewan/binatang termasuk susu, ghee,yogurt, madu,
Juga tidak memakai barang yang berasal dari hewan, seperti:... dompet,sabuk, sepatu kulit dll.
Kalau Bhagavan Sathya sai mencontohkan yang terbaik:
Vegetarian, tapi tidak VEGAN
Beliau minum susu tapi sedikit.
Ghee, yogurt,madu, mentega, dan semua itu juga kita pakai yadnya/persembahan puja homa (pancamritam) dan pancamrtam itu juga kita lungsur sebagai prasadham kan?
Dan semuanya ini kita perlukan untuk kesehatan kita kan?
Yogurt, Madu, Susu kita perlukan untuk kesehatan, namun jumlahnya jangan banyak.
Beliau juga berfoto diatas Kulit Macan..namun ada ceritanya, bahwa kulit itu dipersembahkan oleh seorang bhakta, yang sejak bertemu baba tidak menembak macan dengan bedil lagi, namun menembak dengan kamera, alias menjadi fotografer.......
Jadi menurut saya sebagai pemuja Beliau, itulah contoh terbaik untuk kita....karena beliau mengetahui apa yang tidak kita ketahui, melampaui batas logika......seorang Avatara
Mengenai vegetarian atau vegan itu adalah pribadi masing-masing untuk menemukan kecocokan, cuma kalau menurut hemat saya, apa yang dicontohkan Bhagavan itu adalah jalan terbaik dan menuju pembebasan!
om sai ram
Selamatkan Diri Masing Masing......
oleh Suparta Wayan
pada 21 November 2010 jam 5:05
pada 21 November 2010 jam 5:05
om ...
Ganeshaya namaha..
Saraswatyai namaha...
Sri Gurubhyo namaha..
Harihi om....
om sai ram...
Kita sangat prihatin dengan kondisi kebanyakan peternakan sekarang ini. Sapi-sapi diikat dan dicocok hidung dan diisi tali yang sangat pendek, ditaruh di kandang sempit pengap dan berjejal. Demikian juga banyak kita lihat peternakan ayam daging ataupun ayam petelor.
Jika kita disuruh jadi Sapi yang diikat seharian dengan tali pendek ditaruh di dalam kandang sempit pengap bau dan berjejal-jejal mau?
Jika kita disuruh jadi ayam yang ditaruh di kandang kecil seukuran badan saja dak bisa kemana-mana bergerak, cuma nunggu makanan dan minuman kalau nggak terlambat mau?
Marilah kita ingat hukum karma!
Tat Twam Asi.
Sekarang kesempatan kita berubah dari diri sendiri.....dan saya tidak mengajak hal yang bertentangan dengan Moral dan Agama...marilah kita mengurangi konsumsi daging..bila perlu menghentikannya.
Dalam kitab Hindu, Veda, dan khususnya Wishnu Purana, disebutkan bahwa Dewa Brahma menciptakan alam ini kemudian Dewa Wishnu memenuhinya dengan mahluk hidup, yang merupakan percikan dari diri Beliau.
Hewan adalah sama dengan kita mempunyai darah daging dan perasaan...dan lainnya.
Kalau kita perduli, tidak tega dan tidak setuju dengan penyiksaan itu, marilah kita ambil suatu tindakan nyata untuk menguranginya, meringankan kecenderungan negatif itu, menentangnya, agar tidak bertambah, tidak berlanjut, bahkan berkurang, seminimal mungkin. Kalau kita perduli, setidaknya dengan cara mengurangi makan daging! Agar hati kita makin sensitif..merasakan penderitaan satu sama lain. Agar kita bisa saling mengasihani satu sama lain. Agar moral kita tidak makin bebal...perlahan-lahan makin sejahtera dan damai alam semesta beserta isinya. Kita pasti akan kebagian kebaikan, karena Tuhan maha tahu apa yang kita kerjakan.
Sekarang teknologi sudah sangat maju. Banyak hal yang sebenarnya bisa diringankan, disesuaikan dengan kondisi alam dan spiritual kita. Segala jenis peralatan yang menggunakan energi alam sudah sangat memudahkan kita. Misalnya petani sekarang tidak perlu lagi memakai sapi untuk membajak...sudah ada traktor yang jauh lebih efisien.
Tuhan sudah kirim utusan banyak untuk meluruskan kita, menyatakan tentang asas Kasih dan Roh... Hindu pun percaya dengan sang budha sebagai dasa avatara. Krishna juga.
Tapi mengapa banyak dari kita tidak bisa berbuat apa-apa dan kita tetap pura-pura tidak tahu?
Kalau kita beragama pura-pura ..hasil nya juga pura-pura.
Tuhan maha mengetahui....
Mari kita sebarkan kasih...beragama yang sesungguhnya..ber-Tuhan.....
kalau hindu marilah jadi Hindu sungguhan...yang diajarkan oleh Veda...
Menurut Vishnu Purana, hewan-hewan dan mahluk lainnya adalah inkarnasi Sri Vishnu juga.. percikan roh beliau juga....
Dalam Hindu pemilik roh semua mahluk sering disebut juga Sang Hyang Pasupati... atau juga Hyang Prajapati.
Hewan itu juga utusan Sang Hyang Pasupati, tidakkah kita kasihan sama dia?
Bagaimana Beliau bisa kasihan pada kita kalau kita tidak kasihan sama mahluk lain?
Saya merasa memang sekarang ini benarlah seperti yang diungkapkan banyak orang sebagai jaman kaliyuga, atau jaman kekacauan yang diramalkan Sabda Palon, sebagai tanda-tanda akan kembalinya Beliau sang Bhagavan Pinandito yang akan mengembalikan ajaran "kaweruh budhi"...........marilah kita selamatkan diri masing-masing dengan mempertebal rasa kasih kepada sesama mahluk...agar terhindar dari kutukan Beliau....
samastha loka sukhino bhavanthu
semoga semua loka berbahagia
om santhi santhi santhi om
om bhagavan sri sathya sai baba ya namaha
om sai ram
Ganeshaya namaha..
Saraswatyai namaha...
Sri Gurubhyo namaha..
Harihi om....
om sai ram...
Kita sangat prihatin dengan kondisi kebanyakan peternakan sekarang ini. Sapi-sapi diikat dan dicocok hidung dan diisi tali yang sangat pendek, ditaruh di kandang sempit pengap dan berjejal. Demikian juga banyak kita lihat peternakan ayam daging ataupun ayam petelor.
Jika kita disuruh jadi Sapi yang diikat seharian dengan tali pendek ditaruh di dalam kandang sempit pengap bau dan berjejal-jejal mau?
Jika kita disuruh jadi ayam yang ditaruh di kandang kecil seukuran badan saja dak bisa kemana-mana bergerak, cuma nunggu makanan dan minuman kalau nggak terlambat mau?
Marilah kita ingat hukum karma!
Tat Twam Asi.
Sekarang kesempatan kita berubah dari diri sendiri.....dan saya tidak mengajak hal yang bertentangan dengan Moral dan Agama...marilah kita mengurangi konsumsi daging..bila perlu menghentikannya.
Dalam kitab Hindu, Veda, dan khususnya Wishnu Purana, disebutkan bahwa Dewa Brahma menciptakan alam ini kemudian Dewa Wishnu memenuhinya dengan mahluk hidup, yang merupakan percikan dari diri Beliau.
Hewan adalah sama dengan kita mempunyai darah daging dan perasaan...dan lainnya.
Kalau kita perduli, tidak tega dan tidak setuju dengan penyiksaan itu, marilah kita ambil suatu tindakan nyata untuk menguranginya, meringankan kecenderungan negatif itu, menentangnya, agar tidak bertambah, tidak berlanjut, bahkan berkurang, seminimal mungkin. Kalau kita perduli, setidaknya dengan cara mengurangi makan daging! Agar hati kita makin sensitif..merasakan penderitaan satu sama lain. Agar kita bisa saling mengasihani satu sama lain. Agar moral kita tidak makin bebal...perlahan-lahan makin sejahtera dan damai alam semesta beserta isinya. Kita pasti akan kebagian kebaikan, karena Tuhan maha tahu apa yang kita kerjakan.
Sekarang teknologi sudah sangat maju. Banyak hal yang sebenarnya bisa diringankan, disesuaikan dengan kondisi alam dan spiritual kita. Segala jenis peralatan yang menggunakan energi alam sudah sangat memudahkan kita. Misalnya petani sekarang tidak perlu lagi memakai sapi untuk membajak...sudah ada traktor yang jauh lebih efisien.
Tuhan sudah kirim utusan banyak untuk meluruskan kita, menyatakan tentang asas Kasih dan Roh... Hindu pun percaya dengan sang budha sebagai dasa avatara. Krishna juga.
Tapi mengapa banyak dari kita tidak bisa berbuat apa-apa dan kita tetap pura-pura tidak tahu?
Kalau kita beragama pura-pura ..hasil nya juga pura-pura.
Tuhan maha mengetahui....
Mari kita sebarkan kasih...beragama yang sesungguhnya..ber-Tuhan.....
kalau hindu marilah jadi Hindu sungguhan...yang diajarkan oleh Veda...
Menurut Vishnu Purana, hewan-hewan dan mahluk lainnya adalah inkarnasi Sri Vishnu juga.. percikan roh beliau juga....
Dalam Hindu pemilik roh semua mahluk sering disebut juga Sang Hyang Pasupati... atau juga Hyang Prajapati.
Hewan itu juga utusan Sang Hyang Pasupati, tidakkah kita kasihan sama dia?
Bagaimana Beliau bisa kasihan pada kita kalau kita tidak kasihan sama mahluk lain?
Saya merasa memang sekarang ini benarlah seperti yang diungkapkan banyak orang sebagai jaman kaliyuga, atau jaman kekacauan yang diramalkan Sabda Palon, sebagai tanda-tanda akan kembalinya Beliau sang Bhagavan Pinandito yang akan mengembalikan ajaran "kaweruh budhi"...........marilah kita selamatkan diri masing-masing dengan mempertebal rasa kasih kepada sesama mahluk...agar terhindar dari kutukan Beliau....
samastha loka sukhino bhavanthu
semoga semua loka berbahagia
om santhi santhi santhi om
om bhagavan sri sathya sai baba ya namaha
om sai ram
Rabu, 17 November 2010
Kisah Singkat Kehidupan Baba
Oleh : Ketut Darmita
Sri Ratnakaram Kondama Raju (kakek Sai Baba) menikah dengan Sri Lakthmama, merek...a mempunyai dua orang putra : Pedda Venkappa Raju dan China Venkappa Raju. Pedda Venkappa Raju menikah dengan Eswaramba dengan nama keluarga "Ratnakaram" dari keturunan Bharadwaja Rsi Ghotra di desa terpencil Puttaparthi, Andhra Pradesh, India Selatan. Pernikahan mereka dikaruniai 4 orang anak yaitu : 1. Seshama Raju, 2. Venkama Raju, 3. Parwathama, 4. Satya Narayana.
Pada saat kelahiran Satya Narayana alat-alat musik di rumah Beliau semua berbunyi tanpa ada yang memainkan. Dibawah tempat tidur Beliau ada ular kobra, namun ular tsb tidak menganggu Satya Narayana, bahkan ular itu melindungi Satya Narayana dari bahaya yang mungkin terjadi. Baba lahir hari Senin tanggal 23 Nopember 1926, bulan suci Kartika (hari yang dipersembahkan untuk memuja Siwa), bintang Ardha (pada saat bulan, hari dan bintang muncul secara bersama-sama), tahun Akshaya (yang tak pernah ditolak, yang selalu sempurna). Semua orang heran melihat bayi yang baru lahir tersebut tersenyum. Bayi itu memiliki tahi lalat di pipi sebelah kiri dan di dadanya. Di telepak kakinya terdapat tanda berupa gambar Sangka dan Chakra.
Subbamma, tetangga Eswaramba sangat menyayangi Sathyanarayana. Suatu hari, ketika Subbamma menyuapkan makanan kepada Sathyanarayana kecil Subbamma terkejut karena saat melihat Sathyanarayana membuka mulut, Subbamma melihat alam semesta tedapat di dalam mulut kecil Sathyanarayana. Subbamma terkejut dan mengalami kebahagiaan rohani karena melihat kejadian tersebut. Kejadian itu mirip dengan kisah masa kecil dari Avatar Sri Krishna yang ditulis dalam kitab Bhagavata Purana. Diceritakan kakak-Nya Krishna, Balarama, menuduh Krishna memakan tanah, Ibu Yashoda kemudian memaksa Krishna untuk membuka mulut-Nya. Ibu Yashoda terkejut karena melihat alam semesta berada dalam mulut Sri Krishna. Hal serupa pernah juga terjadi pada saat Shirdi Sai Baba – penjelmaan Sai Baba sebelumnya, menelen kelereng yang dimenangkan dalam permainan. Oleh Ibu si anak yang kalah bermain dipaksa untuk membuka mulut dan mengeluarkan kelerengnya. Namun yang dilihat dalam mulut Shirdi Sai Baba adalah alam semesta dalam mulut Shirdi Sai Baba.
Tujuan utama Sathya Sai Baba di jaman sekarang ini dilaksanakan secara perlahan dan bertahap, tidak tergesa-gesa, sehingga memerlukan perubahan yang memakan waktu jangka panjang. Untuk itu Beliau berencana sampai tiga kali mengganti wujud pisik-Nya dalam zaman ini. Perwujudan yang pertama Shirdi Sai Baba, yang kedua Sathya Sai Baba (Satya Narayana sekarang di Puttaparthy) dan yang akan datang Prema Sai yang menjelmakan diri-Nya di Mysor. Sathya Sai Baba telah menyatakan akan Mahasamadhi (meninggalkan tubuh fisik) di usia 96 pada tahun 2022 Masehi dan delapan tahun kemudian (tahun 2030 Masehi) akan berinkarnasi kembali sebagai Prema Sai Baba. Menurut-Nya, Prema Sai Baba akan lahir di Karnataka, di sebuah tempat antara Bangalore dan kota Mysore, India.
Pada kehidupan-Nya di Puttaparthy pun peran-Nya dibagi menjadi tiga tahapan. Pada usia sampai dengan enam belas tahun Beliau akan sibuk bermain dan bersenda gurau (permainan Illahi). Kemudian usia enam belas tahun berikutnya sampai dengan tiga puluh dua tahun Beliau akan menarik orang-orang kepada Beliau dengan mahima atau keajaiban atau mukjizat (mukjizat sebagai manifestasi kebesaran Tuhan atau Avatar, agar dapat memberikan sentosa atau kedamaian pada generasi masa kini). Mukjizat ini sering Beliau katakan hanya kartu pengenal saja. Tanpa kartu pengenal, tidak seorangpun dapat menduga kebesaran Beliau, sekalipun hanya aspeknya yang terkecil. Mukjizat-mukjizat Beliau sangat banyak, dari menciptakan sesuatu, memelihara atau mengamankan, sampai melenyapkan atau memusnahkan sesuatu. Hanya dengan melambaikan tangan Beliau mampu menciptakan patung, gambar, salib, tasbih, boneka, jam tangan, cincin dan sebagainya, pendeknya segala sesuatu, baik yang sudah biasa dikenal oleh orang sampai benda yang belum diketahui orang, menghidupkan orang mati, melipatgandakan makanan dllnya. Usia tiga puluh dua tahun dan seterusnya, Beliau lebih memfokuskan kepada Upades atau ajaran-ajaran Spiritual untuk membimbing menusia untuk selalu menjalankan Lima Nilai-Nilai Kemanusiaan yang ada pada diri manusia sejak lahir yaitu : Satya (kebenaran), Dharma (kebajikan), Prema (kasih sayang), Santhi (kedamaian) dan Ahimsa (tidak menyakiti atau menyiksa mahluk). Kelima ajaran ini dikenal dengan Panca Pilar Kehidupan.
Pada saat kelahiran Satya Narayana alat-alat musik di rumah Beliau semua berbunyi tanpa ada yang memainkan. Dibawah tempat tidur Beliau ada ular kobra, namun ular tsb tidak menganggu Satya Narayana, bahkan ular itu melindungi Satya Narayana dari bahaya yang mungkin terjadi. Baba lahir hari Senin tanggal 23 Nopember 1926, bulan suci Kartika (hari yang dipersembahkan untuk memuja Siwa), bintang Ardha (pada saat bulan, hari dan bintang muncul secara bersama-sama), tahun Akshaya (yang tak pernah ditolak, yang selalu sempurna). Semua orang heran melihat bayi yang baru lahir tersebut tersenyum. Bayi itu memiliki tahi lalat di pipi sebelah kiri dan di dadanya. Di telepak kakinya terdapat tanda berupa gambar Sangka dan Chakra.
Subbamma, tetangga Eswaramba sangat menyayangi Sathyanarayana. Suatu hari, ketika Subbamma menyuapkan makanan kepada Sathyanarayana kecil Subbamma terkejut karena saat melihat Sathyanarayana membuka mulut, Subbamma melihat alam semesta tedapat di dalam mulut kecil Sathyanarayana. Subbamma terkejut dan mengalami kebahagiaan rohani karena melihat kejadian tersebut. Kejadian itu mirip dengan kisah masa kecil dari Avatar Sri Krishna yang ditulis dalam kitab Bhagavata Purana. Diceritakan kakak-Nya Krishna, Balarama, menuduh Krishna memakan tanah, Ibu Yashoda kemudian memaksa Krishna untuk membuka mulut-Nya. Ibu Yashoda terkejut karena melihat alam semesta berada dalam mulut Sri Krishna. Hal serupa pernah juga terjadi pada saat Shirdi Sai Baba – penjelmaan Sai Baba sebelumnya, menelen kelereng yang dimenangkan dalam permainan. Oleh Ibu si anak yang kalah bermain dipaksa untuk membuka mulut dan mengeluarkan kelerengnya. Namun yang dilihat dalam mulut Shirdi Sai Baba adalah alam semesta dalam mulut Shirdi Sai Baba.
Tujuan utama Sathya Sai Baba di jaman sekarang ini dilaksanakan secara perlahan dan bertahap, tidak tergesa-gesa, sehingga memerlukan perubahan yang memakan waktu jangka panjang. Untuk itu Beliau berencana sampai tiga kali mengganti wujud pisik-Nya dalam zaman ini. Perwujudan yang pertama Shirdi Sai Baba, yang kedua Sathya Sai Baba (Satya Narayana sekarang di Puttaparthy) dan yang akan datang Prema Sai yang menjelmakan diri-Nya di Mysor. Sathya Sai Baba telah menyatakan akan Mahasamadhi (meninggalkan tubuh fisik) di usia 96 pada tahun 2022 Masehi dan delapan tahun kemudian (tahun 2030 Masehi) akan berinkarnasi kembali sebagai Prema Sai Baba. Menurut-Nya, Prema Sai Baba akan lahir di Karnataka, di sebuah tempat antara Bangalore dan kota Mysore, India.
Pada kehidupan-Nya di Puttaparthy pun peran-Nya dibagi menjadi tiga tahapan. Pada usia sampai dengan enam belas tahun Beliau akan sibuk bermain dan bersenda gurau (permainan Illahi). Kemudian usia enam belas tahun berikutnya sampai dengan tiga puluh dua tahun Beliau akan menarik orang-orang kepada Beliau dengan mahima atau keajaiban atau mukjizat (mukjizat sebagai manifestasi kebesaran Tuhan atau Avatar, agar dapat memberikan sentosa atau kedamaian pada generasi masa kini). Mukjizat ini sering Beliau katakan hanya kartu pengenal saja. Tanpa kartu pengenal, tidak seorangpun dapat menduga kebesaran Beliau, sekalipun hanya aspeknya yang terkecil. Mukjizat-mukjizat Beliau sangat banyak, dari menciptakan sesuatu, memelihara atau mengamankan, sampai melenyapkan atau memusnahkan sesuatu. Hanya dengan melambaikan tangan Beliau mampu menciptakan patung, gambar, salib, tasbih, boneka, jam tangan, cincin dan sebagainya, pendeknya segala sesuatu, baik yang sudah biasa dikenal oleh orang sampai benda yang belum diketahui orang, menghidupkan orang mati, melipatgandakan makanan dllnya. Usia tiga puluh dua tahun dan seterusnya, Beliau lebih memfokuskan kepada Upades atau ajaran-ajaran Spiritual untuk membimbing menusia untuk selalu menjalankan Lima Nilai-Nilai Kemanusiaan yang ada pada diri manusia sejak lahir yaitu : Satya (kebenaran), Dharma (kebajikan), Prema (kasih sayang), Santhi (kedamaian) dan Ahimsa (tidak menyakiti atau menyiksa mahluk). Kelima ajaran ini dikenal dengan Panca Pilar Kehidupan.
Oleh : Ketut Darmita
Sabtu, 13 November 2010
Pesan Baba pada Ulang Tahun -Nya yang ke 43
The arrival of the Lord is also anxiously awaited by saints and sages. Spiritual aspirants (sadhus) prayed and I have come. My main tasks are fostering of the Vedas (Hindu scriptures) and fostering of the devotees. Your virtue, your self-control, your detachment, your faith, your steadfastness: these are the signs by which people read of my glory. You can lay claim to be a devotee only when you have placed yourself in my hands fully and completely with no trace of ego. You can enjoy the bliss through the experience the Avathar confers. The Avathar behaves in a human way so that mankind can feel kinship, but rises into his superhuman heights so that mankind can aspire to reach the heights, and through that aspiration actually reach him. Realizing the Lord within you as the motivator is the task for which he comes in human form.
Kedatangan Tuhan juga cemas ditunggu oleh orang-orang suci dan orang bijak. Para peminat spiritual (Sadhu) berdoa dan Aku datang. Tugas utama-Ku adalah pembinaan Weda (kitab Hindu) dan mendorong para Bhakta. Kebajikan, pengendalian dirimu, ketidakterikatan, iman, keteguhanmu: ini adalah tanda-tanda dengan mana orang membaca kemuliaan-Ku. Kamu dapat mengklaim menjadi bhakta hanya bila kamu telah menempatkan dirimu dalam tangan-Ku sepenuhnya dan semuanya tanpa jejak ego. Kamu dapat menikmati kebahagiaan melalui pengalaman yang dianugrahkan Avatara. Avathar berperilaku sebagai manusia sehingga manusia yang dapat merasakan kekerabatan, tetapi naik ke ketinggian super-Nya sehingga manusia dapat bercita-cita untuk mencapai ketinggian tersebut, dan melalui aspirasi tersebut benar-benar mencapai-Nya.Mewujudkan Tuhan dalam diri-Mu sebagai motivator adalah tugas kedatangan Beliau dalam bentuk manusia.
Avathars like Rama and Krishna had to kill one or more individuals who could be identified as enemies of the righteous (dharmic) way of life, and thus restore the practice of virtue. But now there is no one fully good, so who deserves the protection of God? All are tainted by wickedness, so who will survive if the Avathar decides to uproot? Therefore, I have come to correct the intelligence (buddhi), by various means. I have to counsel, help, command, condemn and stand by as a friend and well-wisher to all, so that they may give up evil propensities and, recognizing the straight mark, tread it and reach the goal. I have to reveal to the people the worth of the Vedas, the Sastras and the spiritual texts which lay down the norms. If you will accept me and say "Yes," I too will respond and say, "Yes, yes, yes." If you deny and say "No," I also echo "No." Come, examine, experience, have faith. This is the method of utilizing me.
Para Avathara seperti Rama dan Krishna harus membunuh satu atau lebih individu yang bisa diidentifikasi sebagai musuh cara hidup yang benar (dharma), dan dengan demikian mengembalikan praktek kebajikan. Tapi sekarang tidak ada seorang pun sepenuhnya baik, jadi siapa yang layak perlindungan Tuhan? Semua ternoda oleh kejahatan, jadi siapa yang akan selamat jika avatara memutuskan untuk "mencabut"? Oleh karena itu, Aku datang untuk memperbaiki kecerdasan (buddhi), dengan berbagai cara. Aku harus menasihati, membantu, memerintah, mengutuk dan stand by sebagai teman dan pemberi selamat untuk semua, sehingga mereka dapat menghilangkan kecenderungan jahat dan, mengenali tanda lurus, menapakinya dan mencapai tujuan. Aku harus mengungkapkan kembali kepada orang-orang apa gunanya Weda, sastra dan teks-teks rohani yang melandasi norma-norma. Jika kamu akan menerima-Ku dan berkata "Ya," Aku juga akan merespon dan berkata, "Ya, ya, ya." Jika kamu menolak dan berkata "Tidak,"Aku juga memantulkan echo "Tidak".Datanglah..periksalah..ala milah... memilikilah kepercayaan.Ini adalah cara memanfaatkan Aku.
I do not mention Sai Baba in any of my discourses, but I bear the name as Avathar of Sai Baba. I do not appreciate in the least the distinction between the various appearances of God: Sai, Rama, Krishna, etc. I do not proclaim that this is more important or that is less important. Continue your worship of your chosen God along lines already familiar to you, then you will find that you are coming nearer to me. For all names are mine, and all forms are mine. There is no need to change your chosen God and adopt a new one when you have seen me and heard me.
Aku tidak menyebut Sai Baba dalam wacana-Ku, tapi Aku menanggung nama sebagai avatara Sai Baba. Aku tidak memberikan pembedaan penghargaan antara berbagai penampakan Tuhan: Sai, Rama, Krishna, dll. Aku tidak menyatakan bahwa ini adalah lebih penting atau yang lainnya kurang penting.Lanjutkan pemujaanmu sepanjang garis yang sudah akrab bagi-Mu, maka kamu akan menemukan bahwa kamu datang makin dekat dengan-Ku.Karena semua nama milik-Ku, dan semua bentuk adalah milik-Ku. Tidaklah perlu mengubah Tuhan yang kamu pilih dan mengadopsi yang baru setelah kamu melihat-Ku dan mendengar-Ku.
Every step in the career of the Avathar is predetermined. Rama came to feed the roots truth (sathya) and righteousness dharma. Krishna came to foster peace shanti, and love prema. Now all these four are in danger of being dried up. That is why the present Avathar has come. The righteousness that has fled to the forests has to be brought back into the villages and towns. The anti-righteousness that is ruining the villages and towns must be driven back into the jungle.
Setiap langkah dalam karir avatara adalah sudah ditentukan sebelumnya. Rama datang untuk memberi makan akar kebenaran (Sathya) dan (dharma) kebenaran. Krishna datang untuk memupuk (shanti) perdamaian,dan (prema) cinta. Sekarang semua keempat hal ini berada dalam bahaya menjadi kering. Itulah mengapa avatara saat ini datang. Kebenaran yang telah lari ke hutan harus dibawa kembali ke desa-desa dan kota-kota. Anti-kebenaran yang merusak desa-desa dan kota-kota harus dikirim kembali ke hutan.
I have come to give you the key of the treasure of bliss ananda, to teach you how to tap that spring, for you have forgotten the way to blessedness. If you waste this time of saving yourselves, it is just your fate. You have come to get from me tinsel and trash, the petty little cures and promotions, worldly joys and comforts. Very few of you desire to get from me the thing that I have come to give you: namely, liberation itself. Even among these few, those who stick to the path of spiritual practice (sadhana) and succeed are a handful.
Aku datang untuk memberikan mu kunci harta kebahagiaan (ananda), untuk mengajarkanmu bagaimana menyadap mata air itu itu, karena engkau sudah lupa jalan ke arah keberkatan.Jika engkau mensia-siakan kesempatan ini untuk menyelematkan dirimu, berarti ini sudah nasibmu. Kamu telah datang datang untuk mendapatkan dari-Ku perada dan sampah, penyembuhan kecil-kecil dan promosi, kebahagiaan duniawi dan kenyamanan. Sangat sedikit dari yang kamu menginginkan untuk mendapatkan dari-Ku hal yang akan Aku berikan padamu: yaitu, pembebasan itu sendiri. Bahkan di antara sedikit ini, mereka yang tetap pada jalan latihan spiritual (sadhana) dan sukses, adalah segelintir.
Your worldly intelligence cannot fathom the ways of God. He cannot be recognized by mere cleverness of intelligence. You may benefit from God, but you cannot explain him. Your explanations are merely guesses, attempts to cloak your ignorance in pompous expressions. Bring something into your daily practice as evidence of your having known the secret of the higher life from me. Show that you have greater brotherliness. Speak with more sweetness and self-control. Bear defeat as well as victory with calm resignation, I am always aware of the future and the past as well as the present of every one of you, so I am not so moved by mercy. Since I know the past, the background, the reaction is different. It is your consequence of evil deliberately done in the previous birth, so I allow your suffering to continue, often modified by some little compensation. I do not cause either joy or grief. You are the designer of both these chains that bind you. I am the embodiment of bliss (Anandaswarupa). Come, take bliss (ananda) from me, dwell on that bliss, and be full of peace (shanti).
Kecerdasan duniawimu tidak dapat memahami cara Tuhan. Dia tidak dapat dikenali oleh kepintaran intelejensia semata-mata. Engkau bisa mendapatkan manfaat dari Tuhan, tetapi engkau tidak bisa menjelaskan diri-Nya. Penjelasanmu hanyalah menebak, mencoba untuk menyembunyikan ketidaktahuanmu dalam ekspresi sombong. Bawalah sesuatu dalam praktek sehari-harimu sebagai bukti memiliki kamu mengetahui rahasia kehidupan yang lebih tinggi dari-Ku. Tunjukkan bahwa kamu memiliki persaudaraan yang lebih besar. Berbicara dengan lebih manis dan pengendalian diri. Hadapi kekalahan serta kemenangan dengan pengunduran diri yang tenang.
Aku selalu sadar akan masa depan dan masa lalu serta sekarang setiap orang dari kamu, jadi aku tidak begitu tergerak oleh belas kasihan.Karena aku tahu masa lalu, latar belakang, reaksinya menjadi berbeda. Ini adalah konsekuensi kejahatanmu yang sengaja dilakukan dalam kelahiran sebelumnya, jadi Aku membiarkan penderitaanmu untuk berlanjut, sering dimodifikasi dengan beberapa kompensasi kecil. Aku tidak menyebabkan baik sukacita atau kesedihan. Kamu adalah desainer dari kedua rantai yang mengikatmu. Aku adalah perwujudan kebahagiaan (Anandaswarupa). Datanglah,ambil kebahagiaan (ananda) dari-ku, tinggallah di atas kebahagiaan tersebut, dan jadilah penuh kedamaian (shanti).
Aku selalu sadar akan masa depan dan masa lalu serta sekarang setiap orang dari kamu, jadi aku tidak begitu tergerak oleh belas kasihan.Karena aku tahu masa lalu, latar belakang, reaksinya menjadi berbeda. Ini adalah konsekuensi kejahatanmu yang sengaja dilakukan dalam kelahiran sebelumnya, jadi Aku membiarkan penderitaanmu untuk berlanjut, sering dimodifikasi dengan beberapa kompensasi kecil. Aku tidak menyebabkan baik sukacita atau kesedihan. Kamu adalah desainer dari kedua rantai yang mengikatmu. Aku adalah perwujudan kebahagiaan (Anandaswarupa). Datanglah,ambil kebahagiaan (ananda) dari-ku, tinggallah di atas kebahagiaan tersebut, dan jadilah penuh kedamaian (shanti).
My acts are the foundations on which I am building my work, the task for which I have come. All the miraculous acts which you observe are to be interpreted so. The foundation for a dam requires a variety of materials. Without these it will not last and hold back the waters. An incarnation of the Lord has to be used in various ways by man for his uplift.
Tindakan-Ku adalah pondasi yang diatasnya Aku membangun karya-Ku, tugas yang merupakan alasan kedatanganku. Semua tindakan keajaiban yang kamu amati adalah untuk ditafsirkan begitu.
Dasar untuk bendungan memerlukan berbagai bahan. Tanpa ini bendungan tidak akan bertahan dan mampu menahan air.Inkarnasi Tuhan harus digunakan dalam berbagai cara oleh manusia untuk mengangkat dirinya.
Dasar untuk bendungan memerlukan berbagai bahan. Tanpa ini bendungan tidak akan bertahan dan mampu menahan air.Inkarnasi Tuhan harus digunakan dalam berbagai cara oleh manusia untuk mengangkat dirinya.
The Lord has no intention to publicize himself. I do not need publicity, nor does any other Avathar of the Lord. What are you daring to publicize? Me? What do you know about me? You speak one thing about me today and another tomorrow. Your faith has not become unshakable. You praise me when things go well and blame me when things go wrong. When you start publicity you descend to the level of those who compete in collecting plenty by decrying others and extolling themselves.
Tuhan tidak berniat untuk mempublikasikan dirinya sendiri. Aku tidak butuh publisitas, Avathar lain dari Tuhan juga tidak. Apa yang kamu berani untuk mempublikasikan? Aku? Apa yang kamu ketahui tentang Aku? Kamu berbicara satu hal tentang-Ku hari ini dan besok lain. Keyakinanmu belum menjadi tak tergoyahkan. Kamu memuji-Ku bila ada sesuatu yang baik dan menyalahkan-ku bila ada sesuatu yang salah. Ketika kamu mulai publisitas, kamu turun ke tingkat orang-orang yang bersaing dalam mengumpulkan banyak dengan mencela orang lain dan memuji diri mereka sendiri.
Where money is calculated, garnered or exhibited to demonstrate one's achievements, I will not be present. I come only where sincerity and faith and surrender are valued. Only inferior minds will revel in publicity and self-aggrandizement. These have no relevance in the case of Avathars. Avathars need no advertizement.
Dimana uang dihitung, dikumpulkan atau dipamerkan untuk menunjukkan prestasi seseorang, Aku tidak akan hadir. Aku datang hanya di mana ketulusan dan keyakinan dan penyerahan diri dinilai.
Hanya pikiran rendah akan bersenang-senang dalam publisitas dan membesarkan-diri. Ini tidak memiliki relevansi dalam kasus avatara.
Hanya pikiran rendah akan bersenang-senang dalam publisitas dan membesarkan-diri. Ini tidak memiliki relevansi dalam kasus avatara.
Avatara tidak memerluan iklan.
The establishment of righteousness (dharma): that is my aim. The teaching of dharma, the spread of dharma: that is my object. These miracles, as you call them, are just a means toward that end. Some of you remark that Ramakrishna Paramahamsa (an Indian saint) said that yogic powers (siddhis) are obstructions in the path of the spiritual aspirant (sadhaka) Yes, yogic powers may lead the spiritual aspirant astray. Without being involved in them he has to keep straight on. His ego will bring him down if he yields to the temptation of demonstrating his yogic powers. That is the correct advice which every aspirant should heed. But the mistake lies in equating me with a sadhaka, like the one whom Ramakrishna wanted to help, guide and warn. These yogic powers are just in the nature of the Avathar -- the creation of things with intent to protect and give joy is spontaneous and lasting. Creation, preservation, and dissolution can be accomplished only by the Almighty ... no one else can.
Pembangunan kebenaran (dharma): itu tujuan-Ku. Ajaran dharma, penyebaran dharma: itu objek-Ku. Keajaiban ini, seperti kamu menyebutnya, hanya alat untuk mencapai tujuan itu. Beberapa dari Kamu berkomentar bahwa Ramakrishna Paramahamsa (seorang suci India) mengatakan bahwa kekuatan yoga (siddhis) adalah merupakan hambatan dalam jalur calon spiritual (Sadhaka). Ya, kekuatan yoga dapat menyebabkan aspiran spiritual sesat. Tanpa terlibat di dalamnya dia harus tetap lurus. Egonya akan membawa dia turun jika ia menyerah kepada godaan untuk menunjukkan kekuatan yoga nya. Itu adalah nasihat yang benar yang setiap calon harus memperhatikan. Tapi kesalahan terletak pada menyamakan Aku dengan seorang Sadhaka, seperti yang ingin dibantu, dibimbing, dan diperingatkan oleh Ramakrishna. Kekuatan yoga ini merupakan sifat alami dari awatara -- penciptaan sesuatu dengan maksud untuk melindungi dan memberikan sukacita adalah bersipat spontan dan abadi. Penciptaan, pemeliharaan, dan peleburan dapat dicapai hanya oleh Yang Mahakuasa ... tidak ada orang lain bisa.
Cynics carp without knowledge. If they learn the Sastras or scriptures, or if they cultivate direct experience, they can understand me. Your innate laziness prevents you from the spiritual exercises necessary to discover the nature of God. This laziness should go. It has to be driven out of man's nature in whatever shape it appears. That is my mission. My task is not merely to cure and console and remove individual misery but is something far more important. The removal of misery and distress is incidental to my mission. My main task is the reestablishment of the Vedas and Sastras (spiritual scriptures), and revealing the knowledge about them to all people. This task will succeed. It will not be limited. It will not be slowed down. When the Lord decides and wills, his divine will cannot be hindered.
Orang-orang sinis mengomel tanpa pengetahuan. Jika mereka mempelajari sastra atau kitab suci, atau jika mereka mengolah pengalaman langsung, mereka bisa memahami Aku. Kemalasan bawaanmu mencegahmu untuk melakukani latihan spiritual yang diperlukan untuk menemukan sifat Tuhan. Kemalasan ini harus pergi. Itu harus diusir dari alam manusia dalam bentuk apapun dia muncul. Itu adalah misi-Ku. Tugas-Ku bukan hanya untuk menyembuhkan dan konsol dan menghapus penderitaan individu, namun sesuatu yang jauh lebih penting. Penghapusan penderitaan dan kesulitan adalah soal kecil dalam misi-Ku. Tugas utama-Ku adalah pembentukan kembali Weda dan sastra (tulisan suci rohani),
dan mengungkapkan pengetahuan tentang mereka kepada semua orang. Tugas ini akan berhasil. Ini tidak akan dibatasi.Ini tidak akan diperlambat.Ketika Tuhan memutuskan dan berkehendak,
kehendak ilahi-Nya tidak akan bisa terhambat.
You must have heard people say that mine is all magic. But the manifestation of divine power must not be interpreted in terms of magic. Magicians play their tricks for earning their maintenance, worldly fame, and wealth. They are based on falsehood and they thrive on deceit, but this body could never stoop to such a low level. This body has come through the Lord's resolve to come. That resolve is intended to uphold truth (sathya). Divine resolve is always true resolve. Remember there is nothing that divine power cannot accomplish. It can transmute earth into sky and sky into earth. To doubt this is to prove that you are too weak to grasp great things, the grandeur of the universe.
Kamu mungkin mendengar orang mengatakan bahwa semua milik-Ku adalah sihir. Tetapi manifestasi kuasa ilahi tidak boleh ditafsirkan sebagai sihir. Penyihir bermain trik mereka untuk mendapatkan perawatan mereka, ketenaran duniawi, dan kekayaan.
Mereka didasarkan pada kebohongan dan mereka berkembang pada penipuan, tapi badan ini tidak pernah bisa membungkuk sampai ke level yang demikian rendah. Badan ini telah datang melalui keputusan Tuhan untuk datang. Keputusan itu dimaksudkan untuk menegakkan kebenaran (sathya). Keputusan Tuhan selalu merupakan keputusan yang benar. Ingatlah bahwa tidak ada yang tidak bisa dicapai oleh kekuatan Tuhan. Itu bisa merubah bumi menjadi langit dan langit menjadi bumi. Meragukan hal ini adalah membuktikan bahwa kamu terlalu lemah untuk memahami hal-hal besar, kemegahan alam semesta.
I have come to instruct all in the essence of the Vedas, to shower on all this precious gift, to protect the ancient wisdom (sanathana dharma) and preserve it. My mission is to spread happiness, so I am always ready to come among you not once, but twice or thrice -- as often as you want me. Many of you probably think that since people from all parts of India, and even foreign countries outside India, come to Puttaparthi, they must be pouring their contributions into the coffers of the Nilayam (Prasanthi Nilayam: name of Sai Baba's ashram). But let me declare the truth. I do not take anything from anyone except their love and devotion. This has been my consistent practice for the last many years. People who come here are giving me just the wealth of faith, devotion, and love. That is all.
Aku datang untuk menginstruksikan semua tentang esensi Veda, untuk menaburkan pada semua hadiah yang berharga ini, untuk melindungi kebijaksanaan kuno (sanathana dharma) dan melestarikannya. Misi-Ku adalah menyebarkan kebahagiaan, jadi Aku selalu siap untuk datang di antara kamu tidak sekali, tetapi dua kali atau tiga kali - - sesering yang kamu inginkan. Banyak dari kamu mungkin berpikir bahwa karena orang-orang dari seluruh bagian India, dan bahkan negara asing di luar India, datang ke Puttaparthi, mereka pasti menuangkan kontribusi mereka ke dalam pundi-pundi dari Nilayam (Prasanthi Nilayam: nama ashram Sai Baba). Tetapi biarkan Aku menyatakan kebenaran: Aku tidak mengambil apapun dari siapapun kecuali cinta dan pengabdian mereka. Ini telah menjadi praktek yang konsisten selama bertahun-tahun terakhir. Orang yang datang ke sini hanya memberikan Aku kekayaan iman, pengabdian, dan cinta. Itu saja.
Many of you come to me with problems of health and mental worry of one sort or another. They are mere baits by which you have been brought here. But the main purpose is that you may have grace and strengthen your faith in the divine. Problems and worries are really to be welcomed, as they teach you the lessons of humility and reverence. Running after external things produces all this discontent. That type of desire has no end. Once you have become a slave to the senses, they will not leave hold until you are dead. It is an unquenchable thirst. But I call you to me and even grant worldly boons so that you may turn God-ward. No Avathar has done like this before, going among the masses, counseling them, guiding them, consoling them, uplifting them, and directing them along the path of truth, righteousness, peace and love (sathya, dharma, santhi and prema).
My activities and movements will never be altered, whoever may pass whatever opinion on them. I shall not modify my plans for the establishment of righteousness (dharmasthapana), my discourses, or my movements. I have stuck to this determination for many years and I am engaged in the task for which I have come: that is, to inculcate faith in the path of the highest spiritual peace (prasanthi). I shall not stop or retract a step.
Not even the biggest scientist can understand me by means of his laboratory knowledge. I am always full of bliss. Whatever may happen, nothing can come in the way of my smile. That is why I am able to impart joy to you and make your burden lighter. I never exult when I am extolled, nor shrink when I am reviled. Few have realized my purpose and significance, but I am not worried. When things that are not in me are attributed to me, why should I worry? When things that are in me are mentioned, why should I exult? For me it is always, "Yes, yes, yes." If you give all and surrender to the Lord, he will guard and guide you. The Lord has come for just this task. He is declaring that he will do so, and that it is the very task that has brought him here. I know the agitations of your heart and its aspirations, but you do not know my heart. I react to the pain that you undergo and to the joy that you feel, for I am in your heart. I am the dweller in the temple of every heart. Do not lose contact and company, for it is only when the coal is in contact with the live embers that it can also become live ember.
Cultivate a nearness with me in the heart and it will be rewarded. Then you too will acquire a fraction of that supreme love. This is a great chance. Be confident that you will all be liberated. Know that you are saved. Many hesitate to believe that things will improve, that life will be happy for all and full of joy, and that the golden age will recur. Let me assure you that this divine body (dharmaswarupa) has not come in vain. It will succeed in averting the crisis that has come upon humanity.
-------------------------------------------------------------------
Forty-Third birthday (23 November 1968). Swami speaks about His being the Avatar and proclaims his mission on earth: the establishment of righteousness. From a video by Richard Bock and Samuel Sandweiss's books Holy Man and a Pychiatrist.
http://www.sathyasai.org/discour/1968/d681123.htm
Selasa, 09 November 2010
Baba Message on His 43th Bithday
23 November 1968
For the protection of the virtuous, for the destruction of evil-doers and for establishing righteousness on a firm footing, I incarnate from age to age. Whenever disharmony (asanthi) overwhelms the world, the Lord will incarnate in human form to establish the modes of earning peace (prasanthi) and to reeducate the human community in the paths of peace. At the present time, strife and discord have robbed peace and unity from the family, the school, the society, the religions, the cities, and the state.
The arrival of the Lord is also anxiously awaited by saints and sages. Spiritual aspirants (sadhus) prayed and I have come. My main tasks are fostering of the Vedas (Hindu scriptures) and fostering of the devotees. Your virtue, your self-control, your detachment, your faith, your steadfastness: these are the signs by which people read of my glory. You can lay claim to be a devotee only when you have placed yourself in my hands fully and completely with no trace of ego. You can enjoy the bliss through the experience the Avathar confers. The Avathar behaves in a human way so that mankind can feel kinship, but rises into his superhuman heights so that mankind can aspire to reach the heights, and through that aspiration actually reach him. Realizing the Lord within you as the motivator is the task for which he comes in human form.
Avathars like Rama and Krishna had to kill one or more individuals who could be identified as enemies of the righteous (dharmic) way of life, and thus restore the practice of virtue. But now there is no one fully good, so who deserves the protection of God? All are tainted by wickedness, so who will survive if the Avathar decides to uproot? Therefore, I have come to correct the intelligence (buddhi), by various means. I have to counsel, help, command, condemn and stand by as a friend and well-wisher to all, so that they may give up evil propensities and, recognizing the straight mark, tread it and reach the goal. I have to reveal to the people the worth of the Vedas, the Sastras and the spiritual texts which lay down the norms. If you will accept me and say "Yes," I too will respond and say, "Yes, yes, yes." If you deny and say "No," I also echo "No." Come, examine, experience, have faith. This is the method of utilizing me.
I do not mention Sai Baba in any of my discourses, but I bear the name as Avathar of Sai Baba. I do not appreciate in the least the distinction between the various appearances of God: Sai, Rama, Krishna, etc. I do not proclaim that this is more important or that is less important. Continue your worship of your chosen God along lines already familiar to you, then you will find that you are coming nearer to me. For all names are mine, and all forms are mine. There is no need to change your chosen God and adopt a new one when you have seen me and heard me.
Every step in the career of the Avathar is predetermined. Rama came to feed the roots truth (sathya) and righteousness dharma. Krishna came to foster peace shanti, and love prema. Now all these four are in danger of being dried up. That is why the present Avathar has come. The righteousness that has fled to the forests has to be brought back into the villages and towns. The anti-righteousness that is ruining the villages and towns must be driven back into the jungle.
I have come to give you the key of the treasure of bliss ananda, to teach you how to tap that spring, for you have forgotten the way to blessedness. If you waste this time of saving yourselves, it is just your fate. You have come to get from me tinsel and trash, the petty little cures and promotions, worldly joys and comforts. Very few of you desire to get from me the thing that I have come to give you: namely, liberation itself. Even among these few, those who stick to the path of spiritual practice (sadhana) and succeed are a handful.
Your worldly intelligence cannot fathom the ways of God. He cannot be recognized by mere cleverness of intelligence. You may benefit from God, but you cannot explain him. Your explanations are merely guesses, attempts to cloak your ignorance in pompous expressions. Bring something into your daily practice as evidence of your having known the secret of the higher life from me. Show that you have greater brotherliness. Speak with more sweetness and self-control. Bear defeat as well as victory with calm resignation, I am always aware of the future and the past as well as the present of every one of you, so I am not so moved by mercy. Since I know the past, the background, the reaction is different. It is your consequence of evil deliberately done in the previous birth, so I allow your suffering to continue, often modified by some little compensation. I do not cause either joy or grief. You are the designer of both these chains that bind you. I am the embodiment of bliss (Anandaswarupa). Come, take bliss (ananda) from me, dwell on that bliss, and be full of peace (shanti).
My acts are the foundations on which I am building my work, the task for which I have come. All the miraculous acts which you observe are to be interpreted so. The foundation for a dam requires a variety of materials. Without these it will not last and hold back the waters. An incarnation of the Lord has to be used in various ways by man for his uplift.
The Lord has no intention to publicize himself. I do not need publicity, nor does any other Avathar of the Lord. What are you daring to publicize? Me? What do you know about me? You speak one thing about me today and another tomorrow. Your faith has not become unshakable. You praise me when things go well and blame me when things go wrong. When you start publicity you descend to the level of those who compete in collecting plenty by decrying others and extolling themselves.
Where money is calculated, garnered or exhibited to demonstrate one's achievements, I will not be present. I come only where sincerity and faith and surrender are valued. Only inferior minds will revel in publicity and self-aggrandizement. These have no relevance in the case of Avathars. Avathars need no advertizement.
The establishment of righteousness (dharma): that is my aim. The teaching of dharma, the spread of dharma: that is my object. These miracles, as you call them, are just a means toward that end. Some of you remark that Ramakrishna Paramahamsa (an Indian saint) said that yogic powers (siddhis) are obstructions in the path of the spiritual aspirant (sadhaka) Yes, yogic powers may lead the spiritual aspirant astray. Without being involved in them he has to keep straight on. His ego will bring him down if he yields to the temptation of demonstrating his yogic powers. That is the correct advice which every aspirant should heed. But the mistake lies in equating me with a sadhaka, like the one whom Ramakrishna wanted to help, guide and warn. These yogic powers are just in the nature of the Avathar -- the creation of things with intent to protect and give joy is spontaneous and lasting. Creation, preservation, and dissolution can be accomplished only by the Almighty ... no one else can.
Cynics carp without knowledge. If they learn the Sastras or scriptures, or if they cultivate direct experience, they can understand me. Your innate laziness prevents you from the spiritual exercises necessary to discover the nature of God. This laziness should go. It has to be driven out of man's nature in whatever shape it appears. That is my mission. My task is not merely to cure and console and remove individual misery but is something far more important. The removal of misery and distress is incidental to my mission. My main task is the reestablishment of the Vedas and Sastras (spiritual scriptures), and revealing the knowledge about them to all people. This task will succeed. It will not be limited. It will not be slowed down. When the Lord decides and wills, his divine will cannot be hindered.
You must have heard people say that mine is all magic. But the manifestation of divine power must not be interpreted in terms of magic. Magicians play their tricks for earning their maintenance, worldly fame, and wealth. They are based on falsehood and they thrive on deceit, but this body could never stoop to such a low level. This body has come through the Lord's resolve to come. That resolve is intended to uphold truth (sathya). Divine resolve is always true resolve. Remember there is nothing that divine power cannot accomplish. It can transmute earth into sky and sky into earth. To doubt this is to prove that you are too weak to grasp great things, the grandeur of the universe.
I have come to instruct all in the essence of the Vedas, to shower on all this precious gift, to protect the ancient wisdom (sanathana dharma) and preserve it. My mission is to spread happiness, so I am always ready to come among you not once, but twice or thrice -- as often as you want me. Many of you probably think that since people from all parts of India, and even foreign countries outside India, come to Puttaparthi, they must be pouring their contributions into the coffers of the Nilayam (Prasanthi Nilayam: name of Sai Baba's ashram). But let me declare the truth. I do not take anything from anyone except their love and devotion. This has been my consistent practice for the last many years. People who come here are giving me just the wealth of faith, devotion, and love. That is all.
Many of you come to me with problems of health and mental worry of one sort or another. They are mere baits by which you have been brought here. But the main purpose is that you may have grace and strengthen your faith in the divine. Problems and worries are really to be welcomed, as they teach you the lessons of humility and reverence. Running after external things produces all this discontent. That type of desire has no end. Once you have become a slave to the senses, they will not leave hold until you are dead. It is an unquenchable thirst. But I call you to me and even grant worldly boons so that you may turn God-ward. No Avathar has done like this before, going among the masses, counseling them, guiding them, consoling them, uplifting them, and directing them along the path of truth, righteousness, peace and love (sathya, dharma, santhi and prema).
My activities and movements will never be altered, whoever may pass whatever opinion on them. I shall not modify my plans for the establishment of righteousness (dharmasthapana), my discourses, or my movements. I have stuck to this determination for many years and I am engaged in the task for which I have come: that is, to inculcate faith in the path of the highest spiritual peace (prasanthi). I shall not stop or retract a step.
Not even the biggest scientist can understand me by means of his laboratory knowledge. I am always full of bliss. Whatever may happen, nothing can come in the way of my smile. That is why I am able to impart joy to you and make your burden lighter. I never exult when I am extolled, nor shrink when I am reviled. Few have realized my purpose and significance, but I am not worried. When things that are not in me are attributed to me, why should I worry? When things that are in me are mentioned, why should I exult? For me it is always, "Yes, yes, yes." If you give all and surrender to the Lord, he will guard and guide you. The Lord has come for just this task. He is declaring that he will do so, and that it is the very task that has brought him here. I know the agitations of your heart and its aspirations, but you do not know my heart. I react to the pain that you undergo and to the joy that you feel, for I am in your heart. I am the dweller in the temple of every heart. Do not lose contact and company, for it is only when the coal is in contact with the live embers that it can also become live ember.
Cultivate a nearness with me in the heart and it will be rewarded. Then you too will acquire a fraction of that supreme love. This is a great chance. Be confident that you will all be liberated. Know that you are saved. Many hesitate to believe that things will improve, that life will be happy for all and full of joy, and that the golden age will recur. Let me assure you that this divine body (dharmaswarupa) has not come in vain. It will succeed in averting the crisis that has come upon humanity.
Senin, 08 November 2010
om sai namo namah : 108 Sujud
108 Nama Bhagavan Sri Sathya Sai Baba:
1. Om Sri Bhagavan Sathya Sai Babaya Namaha.
Kami bersujud kepada Sri Bhagavan Sathya Sai Baba.
2. Om Sri Sai Sathya Swarupaya Namaha.
Selaku Penjelmaan Kebenaran.
3. Om Sri Sai Sathya Dharma Parayanaya Namaha.
Selaku Sad Guru Pengajar Kebenaran dan Kebajikan .
4. Om Sri Sai Varadaya Namaha.
Selaku Pelimpah Anugerah.
5. Om Sri Sai Satpurushaya Namaha.
Selaku Kebenaran Abadi .
6. Om Sri Sai Sathya Gunatmane Namaha.
Selaku Kebenaran dan Kebajikan .
7. Om Sri Sai Sadhu Vardhanaya Namaha.
Selaku Penyebar Kebaikan ke Segala Penjuru .
8. Om Sri Sai Sadhu Jana Poshanaya Namaha.
Selaku Pelindung dan Pembimbing Orang-Orang Saleh.
9. Om Sri Sai Sarvajnaya Namaha.
Selaku Yang Maha Tahu.
10. Om Sri Sai Sarva Jana Priyaya Namaha.
Selaku yang Dicintai oleh Semuanya.
11. Om Sri Sai Sarva Shakti Murthaye Namaha.
Selaku Penjelmaan Segenap Kekuatan.
12. Om Sri Sai Sarveshaya Namaha.
Selaku Penguasa Segala Sesuatu.
13. Om Sri Sai Sarva Sangha Parithyagine Namaha.
Selaku yang Tanpa Keterikatan.
14. Om Sri Sai Sarva Antharyamine Namaha.
Selaku Pelindung Semua Mahluk Hidup.
15. Om Sri Sai Mahimatmane Namaha.
Selaku Bhagavan yang Agung.
16. Om Sri Sai Maheshwara Swarupaya Namaha.
Selaku Penjelmaan Shiva.
17. Om Sri Sai Parthi Gramodhbhavaya Namaha.
Selaku yang Lahir di Desa Puttaparthi.
18. Om Sri Sai Parthi Kshetra Nivasine Namaha.
Selaku Penghuni Parthi.
19. Om Sri Sai Yashakaya Shirdi Vasine Namaha.
Selaku yang Dipuja Sebagai Inkarnasi Shirdi Sai.
20. Om Sri Sai Jodi Adipalli Somapaya Namaha.
Selaku yang Mengambil Wujud Aspek Shiva.
21. Om Sri Sai Bharadwaja Rishi Gothraya Namaha.
Selaku Keturunan Rishi Bharadwaja
22. Om Sri Sai Bhaktavatsalaya Namaha.
Selaku Pengasih Para Bhakta.
23. Om Sri Sai Apantaratmane Namaha.
Selaku Penghuni Hati Segala Mahluk.
24. Om Sri Sai Avatara Murthaye Namaha.
Selaku Sad Guru Avatara.
25. Om Sri Sai Sarvabhaya Nivarine Namaha.
Selaku yang Menyingkirkan Segala Ketakutan.
26. Om Sri Sai Apastamba Sutraya Namaha.
Selaku Keturunan Apastambha yang Bijaksana.
27. Om Sri Sai Abhaya Pradaya Namaha.
Selaku yang Menganugerahi Ketidak-takutan.
28. Om Sri Sai Ratnakara Vamshodbhavaya Namaha.
Selaku yang Lahir Dalam Dinasti Ratnakara.
29. Om Sri Sai Shirdi Sai Abheda Shaktyavataraya Namaha.
Selaku yang Kemuliaan-Nya Tidak Berbeda dengan Avatara Shirdi.
30. Om Sri Sai Shankaraya Namaha.
Selaku Aspek Deva Shiva.
31. Om Sri Sai Shirdi Sai Murthaye Namaha.
Selaku Selaku Inkarnasi Shirdi Sai.
32. Om Sri Sai Dwarakamayi Vasine Namaha.
Selaku Penghuni Dwarakamayi di Shirdi.
33. Om Sri Sai Chitravati Thata Puttaparthi Viharine Namaha.
Selaku yang Tinggal di Tepian Sungai Chitravathi di Puttaparthi.
34. Om Sri Sai Shakti Pradaya Namaha.
Selaku Penganugerah Kekuatan dan Ketegaran.
35. Om Sri Sai Sharanagata Tranaya Namaha.
Selaku Penyelamat Mereka yang Pasrah Diri Kepada-Nya.
36. Om Sri Sai Anandaya Namaha.
Selaku Perwujudan Kebahagiaan.
37. Om Sri Sai Ananda Daya Namaha.
Selaku Penganugerah Kebahagiaan.
38. Om Sri Sai Artha Trana Parayanaya Namaha.
Selaku Juru Selamat.
39. Om Sri Sai Anatha Nathaya Namaha.
Selaku Maha Pengasih Orang-orang Terlantar.
40. Om Sri Sai Asahaya Sahaya Namaha.
Selaku Penyelamat Orang-orang Melarat.
41. Om Sri Sai Loka Bandhavaya Namaha.
Selaku Sanak Keluarga Alam Semesta.
42. Om Sri Sai Loka Seva Parayanaya Namaha.
Selaku yang Melayani dan Membantu Alam Semesta.
43. Om Sri Sai Loka Nathaya Namaha.
Selaku Pelindung Mahluk Hidup dan Alam Semesta.
44. Om Sri Sai Dinajana Poshanaya Namaha.
Selaku Pemelihara dan Pelindung Mahluk yang Sengsara.
45. Om Sri Sai Murthi Traya Swarupaya Namaha.
Selaku Perwujudan Brahma Vishnu dan Maheswara.
46. Om Sri Sai Mukti Pradaya Namaha.
Selaku Pemupus Belenggu Kelahiran dan Kematian.
47. Om Sri Sai Kalusha Viduraya Namaha.
Selaku Penyingkir Ketidak-mampuan dan Kejahatan.
48. Om Sri Sai Karuna Karaya Namaha.
Selaku yang Maha Welas Asih.
49. Om Sri Sai Sarva Adharaya Namaha.
Selaku Penopang Semua Mahluk Hidup.
50. Om Sri Sai Sarva Hridvasine Namaha.
Selaku yang Menetap Dalam Hati Setiap Mahluk.
51. Om Sri Sai Punya Phala Pradaya Namaha.
Selaku Penganugerah Buah Perbuatan Baik.
52. Om Sri Sai Sarva Papa Kshaya Karaya Namaha.
Selaku Pemupus Segala Dosa.
53. Om Sri Sai Sarva Roga Nivarine Namaha.
Selaku Pemusnah Semua Penyakit Kelahiran.
54. Om Sri Sai Sarva Badha Haraya Namaha.
Selaku Pemusnah Semua Penderitaan.
55. Om Sri Sai Ananta Nuta Kartrine Namaha.
Selaku Pencipta yang Dipuja Sepanjang Waktu.
56. Om Sri Sai Adi Purushaya Namaha.
Selaku Perwujudan yang Tidak Terbatas.
57. Om Sri Sai Adi Shaktaye Namaha.
Selaku Perwujudan Kekuatan yang Tidak Terbatas.
58. Om Sri Sai Aparupa Shaktine Namaha.
Selaku Pemilik Kekuatan yang Mengagumkan.
59. Om Sri Sai Avyakta Rupine Namaha.
Selaku Pemilik Wujud yang Beraneka Ragam.
60. Om Sri Sai Kama Krodha Dwamsine Namaha.
Selaku Pemusnah Nafsu Keinginan dan Amarah.
61. Om Sri Sai Kana Kambara Dharine Namaha.
Selaku Penyandang Jubah Keemasan.
62. Om Sri Sai Adbhuta Charyaya Namaha.
Selaku Pencipta Keajaiban yang Mengagumkan.
63. Om Sri Sai Apad Bandavaya Namaha.
Selaku Pelindung Dalam Setiap Musibah.
64. Om Sri Sai Prematmane Namaha.
Selaku Pengasih yang Agung.
65. Om Sri Sai Prema Murthaye Namaha.
Selaku Penjelmaan Cinta Kasih.
66. Om Sri Sai Prema Pradaya Namaha.
Selaku Penganugerah Cinta Kasih.
67. Om Sri Sai Priyaya Namaha.
Selaku yang Dicintai oleh Semua Mahluk.
68. Om Sri Sai Bhakta Priyaya Namaha.
Selaku yang Dicintai oleh Para Bhakta.
69. Om Sri Sai Bhakta Mandaraya Namaha.
Selaku Penganugerah Kebahagiaan Surgawi Kepada Para Bhakta.
70. Om Sri Sai Bhaktajana Hridaya Viharaya Namaha.
Selaku Penari dalam Hati Para Bhakta.
71. Om Sri Sai Bhaktajana Hridaya Layaya Namaha.
Selaku Penghuni dalam Hati Para Bhakta.
72. Om Sri Sai Bhakta Paradinaya Namaha.
Selaku yang Terikat Kepada Para Bhakta.
73. Om Sri Sai Bhakti Jnana Pradipaya Namaha.
Selaku Penyulut Api Spiritual Bagi Para Bhakta.
74. Om Sri Sai Bhakti Jnana Pradaya Namaha.
Selaku Pembimbing ke Arah Spiritual dan Kebijaksanaan.
75. Om Sri Sai Sujnana Marga Darshakaya Namaha.
Selaku Penunjuk Jalan ke Arah Pengetahuan yang Benar.
76. Om Sri Sai Jnana Swarupaya Namaha.
Selaku Penjelmaan Kebijaksanaan.
77. Om Sri Sai Gita Bodhakaya Namaha.
Selaku Pengkabar Kitab Suci Gita.
78. Om Sri Sai Jnana Siddhidaya Namaha.
Selaku Penganugerah Kebijaksanaan Melalui Jnana.
79. Om Sri Sai Sundara Rupaya Namaha.
Selaku Pemilik Rupa yang Menawan.
80. Om Sri Sai Punya Purushaya Namaha.
Selaku Penjelmaan Kesucian.
81. Om Sri Sai Phala Pradaya Namaha.
Selaku Penganugerah dari Buah Tingkah Laku.
82. Om Sri Sai Purushottamaya Namaha.
Selaku Maha Tertinggi.
83. Om Sri Sai Purana Purushaya Namaha.
Selaku Maha Tertinggi dan Tak Bermula.
84. Om Sri Sai Atitaya Namaha.
Selaku Kemuliaan-Nya yang Melampaui Tiga Dunia.
85. Om Sri Sai Kalatitaya Namaha.
Selaku yang Tidak Terbatas Oleh Waktu.
86. Om Sri Sai Siddhi Rupaya Namaha.
Selaku Penjelmaan Semua Kesempurnaan.
87. Om Sri Sai Siddha Shankalpaya Namaha.
Selaku Penghendak Segera Terlaksana.
88. Om Sri Sai Arogya Pradaya Namaha.
Selaku Penganugerah Kesehatan.
89. Om Sri Sai Anna Vastra Daya Namaha.
Selaku Pemberi Sandang dan Pangan.
90. Om Sri Sai Samsara Dukha Kshayakaraya Namaha.
Selaku Pemusnah Kesengsaraan Siklus Kelahiran dan Kematian.
91. Om Sri Sai Sarvabhishta Pradaya Namaha.
Selaku Pengasih Semua Keinginan dan Harapan.
92. Om Sri Sai Kalyana Gunaya Namaha.
Selaku Pemilik Kebajikan yang Sempurna.
93. Om Sri Sai Karma Dhwamsine Namaha.
Selaku Penganugerah Pemusnahan Karma.
94. Om Sri Sai Sadhu Manasa Shobhitaya Namaha.
Selaku Penganugerah Pikiran yang Cemerlang Para Sadhu.
95. Om Sri Sai Sarva Mata Sammataya Namaha.
Selaku yang Mewakili Semua Keyakinan.
96. Om Sri Sai Sadhu Manasa Parishodhakaya Namaha.
Selaku Pemurni Pikiran Para Sadhu.
97. Om Sri Sai Sadhakanugraha Vata Vriksha Pratishthapakaya Namaha.
Selaku Penanam Pohon Beringin Sebagai Anugerah Untuk Calon Spiritual.
98. Om Sri Sai Sakala Samshaya Haraya Namaha.
Selaku Pelebur Semua Keragu-raguan.
99. Om Sri Sai Sakala Tatva Bodhakaya Namaha.
Selaku Penganugerah Inti Semua Pengetahuan Spiritual.
100. Om Sri Sai Yogishwaraya Namaha.
Selaku Penganugerah Bagi Para Yogi.
101. Om Sri Sai Yogindra Vanditaya Namaha.
Selaku yang Dipuja oleh Para Yogi.
102. Om Sri Sai Sarva Mangalakaraya Namaha.
Selaku Penganugerah Harapan dan Kemakmuran.
103. Om Sri Sai Sarva Siddhi Pradaya Namaha.
Selaku Penganugerah Semua Kesuksesan dan Kesempurnaan.
104. Om Sri Sai Apan Nivarine Namaha.
Selaku Penyingkir Semua Kesengsaraan.
105. Om Sri Sai Arthi Haraya Namaha.
Selaku Pelebur Semua Penderitaan.
106. Om Sri Sai Shanta Murtaye Namaha.
Selaku Penjelmaan Kedamaian.
107. Om Sri Sai Sulabha Prasannaya Namaha.
Selaku yang Mudah Menyenangkan Semuanya.
108. Om Sri Sai Sri Bhagavan Sathya Sai Babaya Namaha.
Kami Bersujud Kepada Bhagawan Sri Sathya Sai Baba.
Minggu, 07 November 2010
om swastiastu.. Tuhan, engkau Sang Pencipta...bisakah Kami lebih damai..sejahtera, dan penuh kasih sayang ?
om swastiastu.. Tuhan, engkau Sang Pencipta...bisakah Kami lebih damai..sejahtera, dan penuh kasih sayang ?
oleh Suparta Wayan
pada 31 Oktober 2010 jam 14:08
om swastyastu,ijinkan hamba melakukan puja kepada-Nya...
Ganesaya namaha, Saraswatyai namaha, srhi guru byho namaha..harii om..
Saya bukan orang yang termasuk pintar membaca situasi...namun sesuai yang saya rasakan, saudara saya di Gianyar: ....kehidupannya banyak yang "dibawah ambang batas kedamaian"..selalu sibuk untuk melakukan berbagai upacara dan mempersiapkan berbagai keperluannya, kebanyakan berhubungan dengan banten. Raut muka mereka tidak pernah cerah, selalu ruwet, dan susahh. Kasihan sekali!
Saya melihat kesejahteraan sebagian besar dari kami ada di ambang batas bawah, akibatnya hubungan antar keluarga pun menjadi makin buruk, akibat tekanan mental terlalu banyak.....
Saya membayangkan,dan sedang usahakan, seandainya porsi banten dan upacara diturunkan, melainkan sekian persen dilakukan ngayah untuk kemanusiaan, misalnya bedah rumah, memperbaiki fasilitas wc, kesehatan, membantu peralatan bagi usaha kecil..dan sebagainya???
Ide demikian ini sudah berusaha kami paparkan, namun memang sepertinya tidak mungkin terlalu memaksakan pendapat terhadap adat kebiasaan....yang sebenarnya selalu berkembang.
Hanya saja, waktu akan membuktikan:apakah sesungguhnya persembahan yang suci?apakah sesungguhnya ajaran Veda Hindu?
Saya sangat senang mengiikuti upacara dan melihat banten , namun saya rasakan kita harus mempersembahkan banten pada waktu, cara, jenis, dan jumlah yang tepat.Karena pengaruh "kegelapan" oleh sad ripu,mungkinkan kita mempersembahkan banten dengan cara, jumlah, dan jenis tidak tepat? (Bhagavadgita menyatakan apapun yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah sempurna)
Sujud hamba kepada Ida Bhatara Sami...om shantih shantih shantih om
Renungan Pribadi: Ikatan Karma Masa Lampau
Renungan Pribadi: ikatan karma masa lampau
oleh Suparta Wayan
pada 04 November 2010 jam 13:33
Om Sai Ram...
Sering sekali kita terpaksa berbuat yang bertentangan dengan dharma bukan untuk mendapatkan kekayaan, atau kemewahan.......
namun untuk kebutuhan mendasar sekali, yang tidak mungkin rasanya kita hidup sekarang tanpanya:
*misalnya mencari surat-surat ijin tertentu (maaf tidak etis saya sebutkan disini), kalau mau menggunakan jalan "jujur" kita tidak mungkin mendapatkannya, jadi bagaimana kita hidup dan mencari sekilo beras?
*jika menjadi bagian dalam birokrasi tertentu,rasanya tidak mungkin mau jujur sendiri, harus setidaknya mengikuti arus, atau atasan.
*dalam profesi lainnya sehari-hari pun sepertinya tidak dapat menghindari sedikit bohong, atau mark-up...
Akhirnya, saya punya pertanyaan dalam hati:
* Mungkinkah ini adalah "lingkaran setan" antara sebab dan akibat: Antara individu dan masyarakat saling membentuk karakter, saling mempengaruhi?
*Apakah ini tidak berhubungan dengan karakter "Yuga" atau jaman yang sekarang termasuk "Kaliyuga" dimana sudah merupakan sifat dari jaman itu sendiri?
*Mengapa kita tidak bisa lepas dari tarikan kaliyuga yang begitu kuat?
Disebutkan dalam suatu kitab hindu, bahwa untuk jaman kaliyuga ini, hanya ada satu jalan:
"Namasmarana"
yaitu selalu menyebutkan dan mengingat nama Tuhan....
yang akan membakar karma-karma buruk masa lalu yang menyebabkan kita terkurung disini.....
dan sedikit demi sedikit terlepas dari belenggu-belenggu ikatan......
......menuju kesucian....
hingga akhirnya kembali pada-Nya.
Bhagavan Sri Sathya Sai Baba juga menekankan pentingnya "namasmarana"..
samastha loka sukhino bahvantu..
(semoga semua mahluk berbahagia)
om sri bhagavan sathya sai baba ya namaha....
om Sai Ram.....
om sai ram......
om sai ram....
oleh Suparta Wayan
pada 04 November 2010 jam 13:33
Om Sai Ram...
Sering sekali kita terpaksa berbuat yang bertentangan dengan dharma bukan untuk mendapatkan kekayaan, atau kemewahan.......
namun untuk kebutuhan mendasar sekali, yang tidak mungkin rasanya kita hidup sekarang tanpanya:
*misalnya mencari surat-surat ijin tertentu (maaf tidak etis saya sebutkan disini), kalau mau menggunakan jalan "jujur" kita tidak mungkin mendapatkannya, jadi bagaimana kita hidup dan mencari sekilo beras?
*jika menjadi bagian dalam birokrasi tertentu,rasanya tidak mungkin mau jujur sendiri, harus setidaknya mengikuti arus, atau atasan.
*dalam profesi lainnya sehari-hari pun sepertinya tidak dapat menghindari sedikit bohong, atau mark-up...
Akhirnya, saya punya pertanyaan dalam hati:
* Mungkinkah ini adalah "lingkaran setan" antara sebab dan akibat: Antara individu dan masyarakat saling membentuk karakter, saling mempengaruhi?
*Apakah ini tidak berhubungan dengan karakter "Yuga" atau jaman yang sekarang termasuk "Kaliyuga" dimana sudah merupakan sifat dari jaman itu sendiri?
*Mengapa kita tidak bisa lepas dari tarikan kaliyuga yang begitu kuat?
Disebutkan dalam suatu kitab hindu, bahwa untuk jaman kaliyuga ini, hanya ada satu jalan:
"Namasmarana"
yaitu selalu menyebutkan dan mengingat nama Tuhan....
yang akan membakar karma-karma buruk masa lalu yang menyebabkan kita terkurung disini.....
dan sedikit demi sedikit terlepas dari belenggu-belenggu ikatan......
......menuju kesucian....
hingga akhirnya kembali pada-Nya.
Bhagavan Sri Sathya Sai Baba juga menekankan pentingnya "namasmarana"..
samastha loka sukhino bahvantu..
(semoga semua mahluk berbahagia)
om sri bhagavan sathya sai baba ya namaha....
om Sai Ram.....
om sai ram......
om sai ram....
Personal Reflections: Ties of The Past Karma
Personal Reflections: ties of the past karma
by Suparta Wayan
on November 4, 2010 at 1:03
Om Sai Ram...
Om Sri Bhagavan Sathya Sai Baba Ya Namaha..
It is very often we are forced to act contrary to the dharma not to gain wealth, or luxury.........
but for very basic needs, which is seems not possible for us to live without it.
Let see some example:
* For example looking for a specific lissence or permission letters (sorry unethical I mentioned here),
if you want to use the "honest" way we can not get it, so how we live and look for a kilo of rice?
* If we are certain part in the bureaucracy, it is unlikely to be honest themselves, should at least go with the flow, or superiors.
* In other professions daily also seemed unable to avoid the little lie, or mark-ups ...
Finally, I have a question to myself:
* Could this be a "vicious circle" between cause and effect:
Between the individual and society mutually shape the character, influence each other?
* Is this not related to characters 'Yuga' or the era that now includes the "Kali Yuga" which already is the nature of time itself?
* Why we can not escape the pull of Kali Yuga is so strong
Mentioned in a book of Hindus, that for this Kali Yuga era, there is only one way:
"Namasmarana",
.....that is always mentioned and remember the name of God ....
that will burn karma, bad karma of the past that cause us cooped up here ....
and little by little apart from the fetters binding to holiness .......
..... .. until eventually return to Him.
Bhagavan Sri Sathya Sai Baba also emphasizes the importance of "namasmarana"............
samastha loka sukhino bahvantu.....
(may all beings be happy...)
om Sri Bhagavan Sathya Sai Baba ya namaha ........
om Sai Ram......
om sai ram....
om sai ram.....
Renungan Pribadi; Tidak Menilai Bhakti Orang Lain
oleh Suparta Wayan
pada 07 November 2010 jam 10:01
Om Sai Ram..
Bukan tugas kita menilai bhakti seseorang....
karena itu sifatnya individual dalam hati seseorang...
walaupun tidak ikut mencantingkan gayatri mantra...
mungkin dia sedang melakukan tugas lainnya...
mungkin sedang melakukan tugas pelayanan lainnya...
Tugas kita adalah menumbuhkan rasa bhakti dalam hati kita sendiri yang akan terwujud, tercermin dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan...
dan wujud akhir dari pelayanan kepada Tuhan,...adalah pelayanan kepada manusia itu sendiri.......
... karena kita manusia adalah perwujudan Tuhan juga ....
Baba bersabda:
"madhava seva manava seva"
(Bhakti kepada Tuhan mesti terwujud dalam bentuk pelayanan kepada Manusia)
"a helping hands holier then lips that pray"
"see good do good be good"
tugas kita adalah bukan menyalahkan orang lain,
tetapi bagaimana memeroleh kasih Bhagavan dan kemudian menyebarkan kasih itu kepada sekitar kita... dan bukan dengan paksaan atau tekanan..
.......namun tumbuh dari dalam hati masing-masing..... ketulusan...kemurnian hati...
menurut pandangan saya...
.......misi bhagavan sangatlah besar..
...... dan beliau memanggil berbagai macam orang...
dari tipe a sampai z....
menjadikan alat-alat beliau......
.dan mempunyai hubungan yang bersifat pribadi dengan beliau...
...karena beliau mengetahui segalanya, masa lalu..masa sekarang..dan masa depan dari setiap individu..
om sri bhagavan sathya sai baba ya namaha...
om sai ram..
om sai ram...
Personal Insight: Vegetarian Timeline
oleh Suparta Wayan pada 08 November 2010 jam 8:58
May bhagavan bless us with his divine glory....
Om Sri Bhagavan Sathya Sai Baba Ya Namaha....
I offer this thought and word to the holy lotus feet of bhagavan sri sathya sai...
I have a nice view/oppinion, or let say Insight about our human hystory, may be somebody have the same vision with me so I try to share it here:
* Many thousand years ago, there were time when our culture still very rough, our intelect not yet understand about each other. So many of human eat human: We eat vegetables, fruit, animals, and some occassion WE EAT EACH OTHER = kanibal
*After long improovement of culture, our intelect develop. So we begin to recognize that other Human have the same anatomy, feelings, brain, which make us to stop eat felow humans. So we eat vegetables, fruit, and WE EAT ANIMALS
*Science more develop, and we become notice, that we are fless and blood = animals. We have so many things in common with many of animals, and we do not want to hurt our fellow. So some people not eat Monkey (the closest mach to human) and some spesific animals. And people with more sensitif feelings and compassions: WE EAT FRUIT & VEGETABLES = vegetarians
*Our human hystory seems to be linier progression, and our intelect, psycology, feelings, compassions are improove also. Many proof of scientific research gives enough information to us, that the plantations also have some kind of feelings, hurt, and many aspect of what we can recognize as just like us human and animals. There is many proof that plantations feel some hurt if we cut their body when they still allive. So there will be time when vegetarians in not enough. We will only EAT MATURE FRUITS, which the plants really "want" to gives to the nature as an "Offerings". In this period, human culture is already very high, the technology are very advance and sophisticated. May be there will be some great discovery in every aspect of our life, including discovery of SYNTHETIC FOOD which collected directly from the nature and with our advance thecnology we can make it as our dailly food which look the same and even better and much more variations, more delicious then what we eat now. Why not?
"God is beyond time and space"
Om Sri Bhagavan Sathya Sai Baba Ya namaha..
Om Sai Ram...
Langganan:
Postingan (Atom)
Untuk melindungi yang berbudi luhur, menghancurkan pelaku kejahatan dan membangun kebenaran dalam pondasi yang kokoh, Aku lahir dari masa ke masa. Kapanpun ketidakharmonisan (asanthi) membanjiri dunia ini Beliau akan menjelma dalam wujud manusia untuk mengembangkan cara-cara memperoleh kedamaian (prasanthi) dan untuk mendidik kembali masyarakat manusia dalam pola jalan damai. Sekarang ini, perselisihan dan perpecahan telah merampok perdamaian dan persatuan dari keluarga, sekolah, masyarakat, agama-agama, kota, dan negara.