om swastiastu.. Tuhan, engkau Sang Pencipta...bisakah Kami lebih damai..sejahtera, dan penuh kasih sayang ?
oleh Suparta Wayan
pada 31 Oktober 2010 jam 14:08
om swastyastu,ijinkan hamba melakukan puja kepada-Nya...
Ganesaya namaha, Saraswatyai namaha, srhi guru byho namaha..harii om..
Saya bukan orang yang termasuk pintar membaca situasi...namun sesuai yang saya rasakan, saudara saya di Gianyar: ....kehidupannya banyak yang "dibawah ambang batas kedamaian"..selalu sibuk untuk melakukan berbagai upacara dan mempersiapkan berbagai keperluannya, kebanyakan berhubungan dengan banten. Raut muka mereka tidak pernah cerah, selalu ruwet, dan susahh. Kasihan sekali!
Saya melihat kesejahteraan sebagian besar dari kami ada di ambang batas bawah, akibatnya hubungan antar keluarga pun menjadi makin buruk, akibat tekanan mental terlalu banyak.....
Saya membayangkan,dan sedang usahakan, seandainya porsi banten dan upacara diturunkan, melainkan sekian persen dilakukan ngayah untuk kemanusiaan, misalnya bedah rumah, memperbaiki fasilitas wc, kesehatan, membantu peralatan bagi usaha kecil..dan sebagainya???
Ide demikian ini sudah berusaha kami paparkan, namun memang sepertinya tidak mungkin terlalu memaksakan pendapat terhadap adat kebiasaan....yang sebenarnya selalu berkembang.
Hanya saja, waktu akan membuktikan:apakah sesungguhnya persembahan yang suci?apakah sesungguhnya ajaran Veda Hindu?
Saya sangat senang mengiikuti upacara dan melihat banten , namun saya rasakan kita harus mempersembahkan banten pada waktu, cara, jenis, dan jumlah yang tepat.Karena pengaruh "kegelapan" oleh sad ripu,mungkinkan kita mempersembahkan banten dengan cara, jumlah, dan jenis tidak tepat? (Bhagavadgita menyatakan apapun yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah sempurna)
Sujud hamba kepada Ida Bhatara Sami...om shantih shantih shantih om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar