Minggu, 07 November 2010

Personal Reflections: Ties of The Past Karma


Personal Reflections: ties of the past karma
by Suparta Wayan
on November 4, 2010 at 1:03

Om Sai Ram...
Om Sri Bhagavan Sathya Sai Baba Ya Namaha..


It is very often we are forced to act contrary to the dharma  not to gain wealth, or luxury.........
but for very basic needs, which is seems not possible for us to live without it.
Let see some example:

 * For example looking for a specific lissence or permission letters (sorry unethical I mentioned here),
if you want to use the "honest" way we can not get it, so how we live and look for a kilo of rice?

* If we are certain part in the bureaucracy, it is unlikely to be honest themselves, should at least go with the flow, or superiors.

* In other professions daily also seemed unable to avoid the little lie, or mark-ups ...

   Finally, I have a question to myself:

* Could this be a "vicious circle" between cause and effect:
 Between the individual and society mutually shape the character, influence each other?

* Is this not related to characters 'Yuga' or the era that now includes the "Kali Yuga" which already is the nature of time itself?
 * Why we can not escape the pull of Kali Yuga is so strong
 Mentioned in a book of Hindus, that for this Kali Yuga era, there is only one way:
"Namasmarana",
.....that is always mentioned and remember the name of God ....
that will burn karma, bad karma of the past that cause us cooped up here ....
and little by little apart from the fetters binding to holiness .......
..... .. until eventually return to Him.
 Bhagavan Sri Sathya Sai Baba also emphasizes the importance of  "namasmarana"............


samastha loka sukhino bahvantu.....
 (may all beings be  happy...)
 om Sri Bhagavan Sathya Sai Baba ya namaha ........
om Sai Ram......
om sai ram....
om sai ram.....

1 komentar:

  1. Terjemahan Bahasa Indonesia:
    Renungan Pribadi: ikatan karma masa lampau
    oleh Suparta Wayan
    pada 04 November 2010 jam 13:33

    Om Sai Ram...
    Sering sekali kita terpaksa berbuat yang bertentangan dengan dharma bukan untuk mendapatkan kekayaan, atau kemewahan.......
    namun untuk kebutuhan mendasar sekali, yang tidak mungkin rasanya kita hidup sekarang tanpanya:



    *misalnya mencari surat-surat ijin tertentu (maaf tidak etis saya sebutkan disini), kalau mau menggunakan jalan "jujur" kita tidak mungkin mendapatkannya, jadi bagaimana kita hidup dan mencari sekilo beras?

    *jika menjadi bagian dalam birokrasi tertentu,rasanya tidak mungkin mau jujur sendiri, harus setidaknya mengikuti arus, atau atasan.

    *dalam profesi lainnya sehari-hari pun sepertinya tidak dapat menghindari sedikit bohong, atau mark-up...





    Akhirnya, saya punya pertanyaan dalam hati:



    * Mungkinkah ini adalah "lingkaran setan" antara sebab dan akibat:

    Antara individu dan masyarakat saling membentuk karakter, saling mempengaruhi?



    *Apakah ini tidak berhubungan dengan karakter "Yuga" atau jaman yang sekarang termasuk "Kaliyuga" dimana sudah merupakan sifat dari jaman itu sendiri?



    *Mengapa kita tidak bisa lepas dari tarikan kaliyuga yang begitu kuat?



    Disebutkan dalam suatu kitab hindu, bahwa untuk jaman kaliyuga ini, hanya ada satu jalan: "Namasmarana"
    yaitu selalu menyebutkan dan mengingat nama Tuhan....
    yang akan membakar karma-karma buruk masa lalu yang menyebabkan kita terkurung disini.....
    dan sedikit demi sedikit terlepas dari belenggu-belenggu ikatan......
    ......menuju kesucian....
    hingga akhirnya kembali pada-Nya.



    Bhagavan Sri Sathya Sai Baba juga menekankan pentingnya "namasmarana"..



    samastha loka sukhino bahvantu..
    (semoga semua mahluk berbahagia)

    om sri bhagavan sathya sai baba ya namaha....
    om Sai Ram.....
    om sai ram......
    om sai ram....

    BalasHapus