Jumat, 18 Februari 2011

श्रीमद्भगवद्गीता अथ प्रथमोऽध्यायः Srimad Bhagavad-gita I. atha prathamo adhyāyaḥ



ॐ नमो भगवते वासुदेवाय
om namo bhagavate vaasudevaaya

||अथ श्रीमद्भगवद्गीता ||
atha srimadbhagavad-gita



---------------------------------
 अथ प्रथमोऽध्यायः
I. atha prathamo adhyāyaḥ
---------------------------------

---------------------------
अर्जुनविषादयोगः
(arjunaviṣādayogaḥ)
---------------------------

===================================================================

 धृतराष्ट्र उवाच |
 dhṛtarāṣṭra uvāca

धर्मक्षेत्रे कुरुक्षेत्रे समवेता युयुत्सवः |
dharma-kṣetre kuru-kṣetre samavetā yuyutsavaḥ

मामकाः पाण्डवाश्चैव किमकुर्वत सञ्जय ||१-१||
māmakāḥ pāṇḍavāś caiva kim akurvata sañjaya

||1.1|

 "Dhrtarastra berkata; Wahai Sanjaya, sesudah putera-puteraku dan putera pandu  berkumpul di tempat suci kuruksetra dengan keinginan untuk bertempur, apa yang dilakukan oleh mereka?"
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

सञ्जय उवाच |
 sañjaya uvāca

दृष्ट्वा तु पाण्डवानीकं व्यूढं दुर्योधनस्तदा |
dṛṣṭvā tu pāṇḍavānīkaḿ vyūḍhaḿ duryodhanas tadā

आचार्यमुपसंगम्य राजा वचनमब्रवीत् ||१-२||
 ācāryam upasańgamya rājā vacanam abravīt

  
   || 1.2|

"Sanjaya berkata; wahai Baginda Raja, sesudah meninjau tentara yang telah disusun  dalam barisan-barisan oleh para putera pandu, raja Duryodhana mendekati gurunya dan berkata sebagai berikut."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

पश्यैतां पाण्डुपुत्राणामाचार्य महतीं चमूम् |
paśyaitāḿ pāṇḍu-putrāṇām ācārya mahatīḿ camūm

व्यूढां द्रुपदपुत्रेण तव शिष्येण धीमता ||१-३||

vyūḍhāḿ drupada-putreṇa tava śiṣyeṇa dhīmatā


  ||1.3|

"Wahai Guruku, lihatlah tentara-tentara besar para putera pandu, yang disusun dengan ahli sekali oleh putera Drupada, murid anda yang cerdas."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

अत्र शूरा महेष्वासा भीमार्जुनसमा युधि |
atra śūrā maheṣv-āsā bhīmārjuna-samā yudhi

युयुधानो विराटश्च द्रुपदश्च महारथः ||१-४||
yuyudhāno virāṭaś ca drupadaś ca mahā-rathaḥ

 ||1.4|

"Di sini dalam tentara ini ada banyak pahlawan pemanah yang sehebat Bhisma dan Arjuna dalam pertempuran; kesatria-kesatria yang hebat seperti Yuyudhana, virata dan Drupada."-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

धृष्टकेतुश्चेकितानः काशिराजश्च वीर्यवान् |
 dhṛṣṭaketuś cekitānah kāśirājaś ca vīryavān

पुरुजित्कुन्तिभोजश्च शैब्यश्च नरपुंगवः ||१-५||
purujit kuntibhojaś ca śaibyaś ca nara-puńgavaḥ

 ||1.5|

"Ada juga kesatria-kesatria yang hebat, perkasa dan memiliki sifat kepahlawanan seperti Dhrstaketu, Cekitana, Kasiraja, Purujit, Kunti-bhoja dan Saibya."------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

युधामन्युश्च विक्रान्त उत्तमौजाश्च वीर्यवान् |
 yudhāmanyuś ca vikrānta uttamaujāś ca vīryavān

सौभद्रो द्रौपदेयाश्च सर्व एव महारथाः ||१-६||
 saubhadro draupadeyāś ca sarva eva mahā-rathāḥ

||1.6|

"Ada Yudhamanyu yang agung, Uttamauja yang perkasa sekali, putera Subhadra dan putera-putera Draupadi. Semua kesatria itu hebat sekali bertempur dengan menggunakan kereta."--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

अस्माकं तु विशिष्टा ये तान्निबोध द्विजोत्तम |
 asmākaḿ tu viśiṣṭā ye tān nibodha dvijottama

नायका मम सैन्यस्य संज्ञार्थं तान्ब्रवीमि ते ||१-७||
nāyakā mama sainyasya saḿjñārthaḿ tān bravīmi te

 ||1.7|

 "Tetapi perkenankanlah saya menyampaikan keterangan kepada anda tentang komandan-komandan  yang mempunyai kwalifikasi luar biasa untuk memimpin bala tentara saya, wahai brahmana yang paling baik."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

भवान्भीष्मश्च कर्णश्च कृपश्च समितिञ्जयः |
 bhavān bhīṣmaś ca karṇaś ca kṛpaś ca samitiḿ-jayaḥ

अश्वत्थामा विकर्णश्च सौमदत्तिस्तथैव च ||१-८||
 aśvatthāmā vikarṇaś ca saumadattis tathaiva ca

||1.8|

"Ada tokoh-tokoh seperti Prabhu sendiri, Bhisma, Karna, Krpa, Asvatthama, Vikarna, dan putera Somadatta bernama Bhurisrava, yang selalu menang dalam perang."
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

अन्ये च बहवः शूरा मदर्थे त्यक्तजीविताः |
 anye ca bahavaḥ śūrā mad-arthe tyakta-jīvitāḥ


नानाशस्त्रप्रहरणाः सर्वे युद्धविशारदाः ||१-९||

nānā-śastra-praharaṇāḥ sarve yuddha-viśāradāḥ

||1.9|

"Ada banyak pahlawan lain yang bersedia mengorbankan nyawanya demi kepentingan saya. Semuanya dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, dan berpengalaman di bidang ilmu militer."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

अपर्याप्तं तदस्माकं बलं भीष्माभिरक्षितम् |
aparyāptaḿ tad asmākam balaḿ bhīṣmābhirakṣitam

पर्याप्तं त्विदमेतेषां बलं भीमाभिरक्षितम् ||१-१०||
 paryāptaḿ tv idam eteṣām balaḿ bhīmābhirakṣitam

||1.10|
 
"Kekuatan kita tidak dapat diukur, dan kita dilindungi secara sempurna oleh kakek Bhisma, sedangkan para pandava, yang dilindungi dengan teliti oleh Bhima, hanya mempunyai kekuatan yang terbatas."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 अयनेषु च सर्वेषु यथाभागमवस्थिताः |
ayaneṣu ca sarveṣu yathā-bhāgam avasthitāḥ

भीष्ममेवाभिरक्षन्तु भवन्तः सर्व एव हि ||१-११||

 bhīṣmam evābhirakṣantu bhavantaḥ sarva eva hi

 ||1.11|

 "Sekarang anda semua harus memberi dukungan sepenuhnya kepada kakek Bhisma, sambil berdiri di ujung-ujung strategis masing-masing di gerbang-gerbang barisan tentara."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
...bersambung

============================
* dapat dilihat lebih lanjut di:
http://www.sacred-texts.com/hin/bgs/bgs01.htm

* terjemahan Indonesia dari A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada dapat dilihat di:

http://ngarayana.web.ugm.ac.id/bhagavad-gita/bab-1-meninjau-tentara-tentara-di-medan-perang-kuruksetra/
 * teks devanagari bisa dilihat lebih lanjut di:

http://www.sanskritdocuments.org/all_sa/bhagvadnew_sa.html



ॐ नमो भगवते वासुदेवाय
 ॐ साई नमो नम:

Selasa, 08 Februari 2011

"Matkarmakrit-Matparamo-Matbhaktaha"


" Manusia dikaruniai kemampuan yang terbatas, dan mungkin sangat sulit bagimu untuk memahami prinsip yang suci ini. Maka jalan yang paling mudah diikuti adalah jalan pengabdian atau bhakti yoga.
Ketika mengajarkan yoga ini kepada Arjuna, Krishna memberikannya dalam tiga tahap.
Yang pertama dan yang terutama ialah;
Bekerjalah untuk Aku! (Matkarmakrit).
Engkau harus mengerti bahwa pekerjaan apa pun yang kau lakukan di dunia ini, hal itu telah terkait dengan Tuhan, karena Ialah penguasa tertinggi di dunia. Dengan mengetahui kebenaran ini, anggaplah setiap kegiatan yang kau kerjakan sebagai kau lakukan langsung untuk Tuhan.
Langkah kedua adalah:
Semata-mata demi Aku! (Matparamo).
Dengan kata lain, apa pun yang kau kerjakan tidak kau lakukan untuk kebaikan dirimu sendiri. Sampai saat ini engkau hanya memikirkan dirimu sendiri. Tetapi, siapakah engkau? Krishna berkata, "Akulah yang bersinar dalam dirimu." Kata "Aku" ini tidak menunjukkan badan. Kata itu timbul dari Yang Esa, dari atma itu sendiri. "Aku" ini jangan dikaitkan dengan raga, pikiran, kemampuan intuitif, atau aspek apa pun juga dari pribadi manusia, karena ia melampaui semua batasan ini dan hanya berhubungan dengan atma yang tidak terbatas.
Bila engkau menghubungkan pribadimu yang terbatas dengan "Aku", ini hanya merupakan pantulan atma yang Esa. Apa pun juga yang selama ini kau lakukan, hanya kau laksanakan demi kepuasan atma. Tanpa menyadari kebenaran suci ini engkau tenggelam dan hanyut terbawa arus maya. Krishna berkata kepada Arjuna, "Apa pun yang kau lakukan, lakukanlah itu bagi kepuasan-Ku, demi Aku. Kerjakan semua atas nama-Ku. Bertindaklah sebagai alat-Ku. Sadarilah bahwa semua yang kau lakukan hanyalah (kau lakukan) demi Aku." Di sini kata "milik-Ku" atau "Aku" menunjuk pada atma.
Langkah ketiga adalah:
Berbaktilah hanya kepada-Ku! (Matbhaktaha).
Engkau harus mengerti rahasia pentunjuk ini Bhakti adalah pernyataan kasih. Emosi yang dinamakan kasih memancar dari atma. Kasih sama dengan atma. Kasih tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan perasaan duniawi dan benda-benda duniawi. Kasih yang sebenarnya berarti bhakti adalah sebutan untuk atma. Prinsip kasih yang memancar dari lubuk hati ini harus menjiwai setiap perbuatan, perkataan, dan pikiran. Hal ini akan terjadi bila engkau beranggapan bahwa segala sesuatu yang kau lakukan, katakan, atau pikirkan, hanya kau perbuat untuk menyenangkan Tuhan saja.
Dalam keadaan jaga, engkau mungkin berpikir bahwa engkau melakukan segala sesuatu demi badan, pikiran, dan perasaanmu. Tetapi dalam keadaan tidur lelap engkau tidak menyadari badan atau pikiranmu. Jadi, untuk siapakah engkau tidur? Untuk siapakah engkau menikmati istirahat yang tenang dan kedamaian dalam tidur? Tidak lain untuk atma. Tidur, makan, dan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari kau lakukan hanya karena cinta kepada "Aku", dan "Aku" itu timbul dari atma."

(Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, dalam "Intisari Bhagavan Gita)

lebih lanjut dapat dibaca di:

http://www.ssg-kupang.hostoi.com/IntisariBhagawadGita/BhagawadGita02.html

"Bhutakasha-Chittakasha-Chidaakasha"


"Kekuasaan Tuhan tidak terhingga dan tak terbatas. Keanekaragaman sangat besar yang kau saksikan bila memandang jagat raya, semuanya diakibatkan oleh maya atau ilusi. Bagian jagat raya yang kasat mata manusia ini hanya merupakan bagian yang amat kecil dari kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas. Seluruh alam seakan-akan merupakan sebagian kecil saja dari kaki Yang Mahakuasa. Tidak mungkinlah manusia mampu memahami kebesaran Tuhan. Ia memenuhi seluruh alam raya, baik yang kasat mata maupun yang halus. Tidak ada tempat tanpa kehadiran-Nya.
Alam ini adalah perwujudan Tuhan. Engkau harus berusaha mengerti prinsip tata-alam ini. Bulan terletak ratusan ribu kilometer dari bumi. Matahari berjarak ratusan juta kilometer, sedangkan bintang yang terdekat berjuta-juta kilometer letaknya; dan melampaui dari itu, dalam alam yang lebih jauh lagi yang masih dapat dilihat, masih ada bintang-bintang yang milyaran kali lebih jauh lagi. Bagian jagat raya yang kasat mata ini (bhutakasha), yang demikian luas, hanya merupakan bagian yang terkecil dari alam halus atau alam mental (chittakasha). Dalam alam yang halus ini, alam kasat mata yang kita ketahui hanya bagaikan sebuah atom yang sangat kecil.
Tetapi, alam halus yang tak terhingga luasnya jika dibandingkan dengan alam yang kasat mata, hanya merupakan bagian yang amat kecil dari alam yang jauh lebih luas yang dapat dinyatakan sebagai alam kausal (chidaakasha). Disebut demikian, karena dari bagian alam yang sangat halus inilah timbul jagat yang kasat mata dan yang halus. Ketiga alam ini yaitu yang kasat mata atau fisik yang halus atau mental, dan yang kausal, tak terhingga besarnya sehingga kitab-kitab suci menyatakan bahwa hal itu tidak mungkin dapat dimengerti oleh pikiran manusia atau dijelaskan dengan kata-kata. Hal itu berada di luar kemampuan daya khayal dan di luar jangkauan akal untuk memahaminya. Meskipun demikian, ada prinsip Ketuhanan di luar semua ini mengatasi yang kasat mata, halus, dan kausal. Inilah yang disebut mula dari segala mula (mahakarana)."
(Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, dalam "Intisari Bhagavan Gita)

lebih lanjut dapat dibaca di:

http://www.ssg-kupang.hostoi.com/IntisariBhagawadGita/BhagawadGita02.html

ॐ साई नमो नम: " kesucian yang merupakan sifat bawaan kita"

" Gagasan dan pernyataan dari orang lain sering menjadi gagasan pribadi, atau gagasan tersebut dapat menyebabkan perasaan benci di antara orang-orang. Mengapa kita menerimanya sebagai gagasan kita dan membentuknya sesuai dengan perasaan kita? Seharusnya kita tidak mencoba untuk membentuk perasaan kita dan pola perilaku kita agar sesuai dengan orang lain. Kita tidak boleh melepaskan keyakinan kita, pengalaman kita, dan kesucian yang merupakan sifat bawaan kita. Lahir sebagai manusia, bertindaklah sebagai orang berpendidikan, tapi dengan bodohnya kita mengikuti orang lain sebagai orang yang berpandangan picik, membuat dan mencemari pikiran dengan ide-ide yang dipinjam dari orang lain, hal-hal seperti inilah yang harus dihindari."

---------------------------------The ideas and pronouncements of others may often be personal, or may induce feelings of hatred between people. Why should we accept them as ours and mould our feelings accordingly? We should not try to shape our feelings and patterns of behaviour to conform to those of others. We must not relinquish our faith, our experience and our innate holiness. Born as human beings, moving about as educated persons, yet foolishly following others as sheep do and polluting the minds with ideas borrowed from others are things to be avoided.-------------------
Bhagavan Sri Sathya Sai Baba - Vidya Vahini, Ch 16 .dalam Sai Inspires 26th September 2010

lebih lanjut silahkan lihat:

http://saiwisdom.blogspot.com/search?updated-max=2010-10-07T08%3A16%3A00%2B07%3A00&max-results=7

Minggu, 06 Februari 2011

"murni dan tak ternoda."


"Upanishad memberitahukan sadhanas tertentu (latihan spiritual) untuk mencapai kedamaian batin. Seseorang yang terlibat dalam Karma atau kegiatan bermanfaat - yaitu memberikan pelayanan kepada orang lain akan membantu mengurangi rasa ego, tindakan ini merupakan perbuatan yang baik dan saleh. Ketika pikiran seseorang terlibat dalam kegiatan tersebut, pikiran berpaling dari percakapan-percakapan yang hanyamemperturutkan kehendak. Mendengarkan nasihat spiritual, refleksi yang mengarah pada spiritual, menemukan cara dan sarana untuk menyatakan kepercayaan pada Tuhan, serta mengulang-ulang nama Tuhan dan menarik pikiran dari pengejaran sensual telah ditetapkan dalam kitab suci untuk mengheningkan percakapan batin, sebagai persiapan untuk mencapai Tuhan Yang Agung. Karena hanya ketika pikiran dibersihkan dan dijernihkan, maka akan dicapai tugas yang amat mulia. Selanjutnya pelajaran yang telah diajarkan dan pengalaman yang telah dialami bisa murni dan tak ternoda."


---------------------------------The Upanishads prescribe certain sadhanas (spiritual exercises) to achieve inner peace. One of that is engaging in Karma or beneficial activity - that is to say, service to people which will help diminish the sense of ego; this refers to acts that are good and godly. When one’s thoughts are engaged in such activities, the mind turns away from the talk it indulges in. Listening to spiritual advice, reflection on spiritual directions, and discovering ways and means of confirming faith in the Lord, recital of the names of God and withdrawing the mind from sensual pursuits have been prescribed by the scriptures for silencing the mental chatter, this inner talk, as a preparation for attaining the Supreme Lord. For it is only when the mind is cleansed and clarified that it can achieve such a profound task. Only then the lessons taught and the experiences undergo ne can be pure and unsullied.------------------------

Bhagavan Sri Sathya Sai Baba- Vidya Vahini, Chap 28 
silahkan lihat lebih lanjut di:

Sai Inspires 31th October 2010

Rig Veda.10.90 (Purusa Suktam)



सहस्रशीर्षा पुरुषः सहस्राक्षः सहस्रपात |
sahasraśīrṣā puruṣaḥ sahasrākṣaḥ sahasrapāt |

सभूमिं विश्वतो वर्त्वात्यतिष्ठद दशाङगुलम ||
sabhūmiṃ viśvato vṛtvātyatiṣṭhad daśāṅghulam ||

पुरुष एवेदं सर्वं यद भूतं यच्च भव्यम |
puruṣa evedaṃ sarvaṃ yad bhūtaṃ yacca bhavyam |

उताम्र्तत्वस्येशानो यदन्नेनातिरोहति ||
utāmṛtatvasyeśāno yadannenātirohati ||

एतावानस्य महिमातो जयायांश्च पूरुषः |
etāvānasya mahimāto jyāyāṃśca pūruṣaḥ |

पादो.अस्यविश्वा भूतानि तरिपादस्याम्र्तं दिवि ||
pādo.asyaviśvā bhūtāni tripādasyāmṛtaṃ divi ||

तरिपादूर्ध्व उदैत पुरुषः पादो.अस्येहाभवत पुनः |
tripādūrdhva udait puruṣaḥ pādo.asyehābhavat punaḥ |

ततो विष्वं वयक्रामत साशनानशने अभि ||
tato viṣvaṃ vyakrāmat sāśanānaśane abhi ||

तस्माद विराळ अजायत विराजो अधि पूरुषः |
tasmād virāḷ ajāyata virājo adhi pūruṣaḥ |

स जातोत्यरिच्यत पश्चाद भूमिमथो पुरः ||
sa jātoatyaricyata paścād bhūmimatho puraḥ ||

यत पुरुषेण हविषा देवा यज्ञमतन्वत |
yat puruṣeṇa haviṣā devā yajñamatanvata |

वसन्तोस्यासीदाज्यं गरीष्म इध्मः शरद धविः ||
vasantoasyāsīdājyaṃ ghrīṣma idhmaḥ śarad dhaviḥ ||

तं यज्ञं बर्हिषि परौक्षन पुरुषं जातमग्रतः |
taṃ yajñaṃ barhiṣi praukṣan puruṣaṃ jātamaghrataḥ |

तेन देवा अयजन्त साध्या रषयश्च ये ||
tena devā ayajanta sādhyā ṛṣayaśca ye ||

तस्माद यज्ञात सर्वहुतः सम्भ्र्तं पर्षदाज्यम |
tasmād yajñāt sarvahutaḥ sambhṛtaṃ pṛṣadājyam |

पशून्तांश्चक्रे वायव्यानारण्यान गराम्याश्च ये ||
paśūntāṃścakre vāyavyānāraṇyān ghrāmyāśca ye ||

तस्माद यज्ञात सर्वहुत रचः सामानि जज्ञिरे |
tasmād yajñāt sarvahuta ṛcaḥ sāmāni jajñire |

छन्दांसिजज्ञिरे तस्माद यजुस्तस्मादजायत ||
chandāṃsijajñire tasmād yajustasmādajāyata ||

तस्मादश्वा अजायन्त ये के चोभयादतः |
tasmādaśvā ajāyanta ye ke cobhayādataḥ |

गावो हजज्ञिरे तस्मात तस्माज्जाता अजावयः ||
ghāvo hajajñire tasmāt tasmājjātā ajāvayaḥ ||

यत पुरुषं वयदधुः कतिधा वयकल्पयन |
yat puruṣaṃ vyadadhuḥ katidhā vyakalpayan |

मुखं किमस्य कौ बाहू का ऊरू पादा उच्येते ||
mukhaṃ kimasya kau bāhū kā ūrū pādā ucyete ||

बराह्मणो.अस्य मुखमासीद बाहू राजन्यः कर्तः |
brāhmaṇo.asya mukhamāsīd bāhū rājanyaḥ kṛtaḥ |

ऊरूतदस्य यद वैश्यः पद्भ्यां शूद्रो अजायत ||
ūrūtadasya yad vaiśyaḥ padbhyāṃ śūdro ajāyata ||

चन्द्रमा मनसो जातश्चक्षोः सूर्यो अजायत |
candramā manaso jātaścakṣoḥ sūryo ajāyata |

मुखादिन्द्रश्चाग्निश्च पराणाद वायुरजायत ||
mukhādindraścāghniśca prāṇād vāyurajāyata ||

नाभ्या आसीदन्तरिक्षं शीर्ष्णो दयौः समवर्तत |
nābhyā āsīdantarikṣaṃ śīrṣṇo dyauḥ samavartata |

पद्भ्यां भूमिर्दिशः शरोत्रात तथा लोकानकल्पयन ||
padbhyāṃ bhūmirdiśaḥ śrotrāt tathā lokānakalpayan ||

सप्तास्यासन परिधयस्त्रिः सप्त समिधः कर्ताः |
saptāsyāsan paridhayastriḥ sapta samidhaḥ kṛtāḥ |

देवायद यज्ञं तन्वाना अबध्नन पुरुषं पशुम ||
devāyad yajñaṃ tanvānā abadhnan puruṣaṃ paśum ||

यज्ञेन यज्ञमयजन्त देवास्तानि धर्माणि परथमान्यासन |
yajñena yajñamayajanta devāstāni dharmāṇi prathamānyāsan |

ते ह नाकं महिमानः सचन्त यत्र पूर्वे साध्याःसन्ति देवाः ||
te ha nākaṃ mahimānaḥ sacanta yatra pūrve sādhyāḥsanti devāḥ ||

विष्णु-पत्नि नमस्तुभ्यं viShNu-patni namastubhyaM

समुद्र-वसने देवि,
samudra-vasane devi,

पर्वत-स्तन-मंडिते ।
 parvata-stana-maNDite |

विष्णु-पत्नि नमस्तुभ्यं,
viShNu-patni namastubhyaM

पाद-स्पर्शं क्षमस्व मे ॥
pAda-sparshaM kShamasva me ||


"o Dewi yang berpakaian samudra, dihiasi dengan payudara gunung |
o permaisuri  Wisnu, maafkan hamba untuk melangkah pada Mu | |"


समुद्र-वसने= samudra-vasane = o, Yang berpakaian samudra (samudra = samudra,lautan,vasanaM = pakaian,vasanA = orang yang  berpakaian)
samudra-vasanA = berpakaian lautan (vasane = o vasanA; seperti sItA -> sIte, durgA -> durge, kamalA -> kamale dll)
 देवि = devi = o Devi (memanggil)
devI =Dewi
पर्वत-स्तन-मंडिते = parvata-stana-maNDite = o Yang dihiasi dengan payudara gunung(parvata = gunung, pArvatI = dari/oleh gunung, putri dari himAlaya (raja himavAn); nama lain dari gaurI/shaktI
stana = payudara
maNDita = dihiasi (masc); maNDitA (fem.)
मंडिते = maNDite = o maNDitA

विष्णु-पत्नि = viShNu-patni = istri dari viShNu (viShNu = dewa Wishnu, patnI = istri, patni = o istri ;perhatikan perubahan vokal I panjang menjadi i pendek)

नमस्तुभ्यं = namastubhyaM = sujud, hormat (namaH) padaMu (tubhyaM)
twaM = Engkau
पाद-स्पर्शं =pAda-sparshaM = menyentuh dengan kaki ( sparshaM =menyentuh, pAda = kaki)
क्षमस्व = kShamasva = ampunilah
मे= me = hamba

Sabtu, 05 Februari 2011

कराग्रे वसते लक्ष्मी Karagre Vasate Laksmi


कराग्रे वसते लक्ष्मी,
karAgre vasate lakShmI,

करमध्ये सरस्वती ।
kara-madhye saraswatI |

करमूले स्थिता गौरी,
kara-moole sthitA gaurI,

मंगलं करदर्शनम् ॥
mangalaM* kara-darshanaM ||

"Lakshmi ada di jari-jari kita.  Saraswati ada pada telapak tangan kita! Dewi Gauri ada di pergelangan tangan,..Penuh harapan memandangi tangan"


कराग्रे = karAgre = di depan tangan yaitu jari-jari ( kara = tangan, Agra = depan, depan, agre = di bagian depan , akhiran -e  untuk di, pada)
 वसते = vasate = tinggal; dari vas , vasati - tunggal, orang ketiga
लक्ष्मी = Lakshmi = Dewi kemakmuran (material dan spiritual); permaisuri Wisnu penguasa ilahi, Penopang
dari kata Lakshya ~ tujuan

करमध्ये = kara-madhye = telapak; Madhya = tengah, (tangan); madhy-e = di tengah
सरस्वती = Saraswati = Dewi pembelajaran, pengetahuan; permaisuri ilahi Dewa Brahma, sang pencipta
करमूले = kara-moole = di pergelangan tangan (moola = dasar, akar; Mool-e = di alas, Kanda-moola-phala = batang, akar dan buah-buahan)
स्थिता = sthitA = terletak
गौरी = Gauri = Parvati, Shakti, permaisuri shiva;
मंगलं = mangalaM = penuh harapan
करदर्शनम् = kara-darshanaM = memandangi tangan

Jumat, 04 Februari 2011

वन्दे पद्मकरां प्रसन्नवदनां सौभाग्यदां भाग्यदां vande padmakarAm prasanna-vadanAm saubhAgyadAm bhAgyadAm


वन्दे पद्मकरां प्रसन्नवदनां सौभाग्यदां भाग्यदां
vande padmakarAm prasanna-vadanAm saubhAgyadAm bhAgyadAm

हस्ताभ्यां अभयप्रदां मणिगणैर्नानाविधैर्भूषिताम् ।
hastAbhyAm abhayapradAm maNigaNairnAnAvidhirbhUShitAm |

भक्ताभीष्टफलप्रदां हरिहरब्रह्मादिभिः सेवितां
bhaktAbhIShTa-phalapradAm hari-hara-bhrahmAdibhiH sevitAm

पार्श्वे पंकजशंखपद्मनिधिभिर्युक्तां सदा शक्तिभिः ॥
pArshve pa~nkaja-sha~Nkha-padma-nidhibhir-yuktAm sadA shaktibhiH ||


"Hamba tunduk hormat pada Beliau yang membawa bunga teratai di tangannya, memiliki wajah gembira yang menyenangkan, yang memberikan keberuntungan dan nasib baik, memberikan perlindungan (keberanian) dengan tangannya (postur), yang dihiasi dengan banyak permata dan cara lain, yang memberikan buah-buahan yang sangat banyak diinginkan pemujanya, yang dihadiri atas oleh Wisnu, Shiva, Brahma dan lain-lain, yang di belakang mereka adalah teratai, Keong dan kemewahan lainnya dan yang selalu dengan kuasaNya."
yaitu Hamba sujud pada dewi Lakshmi"

(Strotra ini adalah ada sebelum 108 nama Lakshmi / 'lakshmyaShTottarashatanAmAvalI' )



वन्दे = Vande =Hamba memuja
पद्मकरां = padmakarAm = untuk yang satu dengan teratai di tangan (padma = teratai, kar = tangan)
प्रसन्नवदनां = Prasanna-vadanAm = untuk yang satu dengan wajah gembira (Prasanna = bahagia vadana = wajah)
सौभाग्यदां =  saubhAgyadAm = untuk pemberi keberuntungan / nasib  baik (saubhAgya= keberuntungan, dA = pemberi (FEM))
भाग्यदां = bhAgyadAm = untuk pemberi nasib / takdir (bhAgya = keberuntungan / nasib, dA = pemberi (FEM))

हस्ताभ्यां =hastAbhyAm = dengan tangan (yang ...)
अभयप्रदां = abhayapradAm = untuk pemberi keberanian (bhaya = takut, a bhaya-= keberanian, perlindungan, ,dA = (FEM) pemberi)
hastAbhyAm abhayapradAm = kepada pemberi anugerah dari keberanian (perlindungan) dengan postur tangannya

मणिगणैर्नानाविधैर्भूषिताम् =maNigaNairnAnAvidhirbhUShitAm =  untuk yang dihiasi dengan sekelompok permata dan berbagai cara lainnya (mani = permata, Gana = kelompok, sekelompok/ NANA = berbagai, Vidhi = cara, gaya, bhUShitA = menghiasi, dihias)

भक्ताभीष्टफलप्रदां = bhaktAbhIShTa-phalapradAm = untuk pemberi buah yang diinginkan ke umat (bhakta = pemuja, abhi-IShTa = sangat banyak diinginkan, phala = buah, hasil, dA = (FEM) pemberi)

हरिहरब्रह्मादिभिः सेवितां = hari-hara-bhrahmAdibhiH sevitAm = kepada yang dilayani oleh Wisnu, shiva dan brhmA dan lain-lain (hari = Wisnu, hara = shiva, Brahma = pencipta, Adi = dll, sevitA = dilayani oleh, sevitAm = untuk dia yang ...)

पार्श्वे = pArshve = di latar belakang
पंकजशंखपद्मनिधिभिर्युक्तां = pa~nkaja-sha~Nkha-padma-nidhibhir-yuktAm = dengan teratai, Keong, padma-Nidhi (pa~nkaja = teratai, sh~Nkha = Keong/shanka, padma-nidhibhiH = oleh kekayaan padma,YuktaM = satu yang telah ini (terpasang,)

सदा = sadA = selalu
शक्तिभिः = shaktibhiH = dengan shakti, kekuasaan (Shakti = daya, energi)

 akhiran-Am pada semua kata diatas berarti  'pada apa yang' dan 'begitu'

Kamis, 03 Februari 2011

अथ शिवपञ्चाक्षरस्तोत्रम् (Shiva Panchakshara Stotra Mantra);



नागेन्द्रहाराय त्रिलोचनाय 
Nagendra Haaraaya Thrilochanaaya

भस्माङ्गरागाय महेश्वराय । 
Bhasmaanga Raagaaya Maheshvaraay
नित्याय शुद्धाय दिगम्बराय
Nityaaya Suddhaaya Digambaraaya

तस्मै नकाराय नम:शिवाय ॥ 1 ॥
Tasmai Nakaaraaya Namah Shivaaya

"Hamba persembahkan salam hormat hamba untuk Tuhan Mahesvara - yang memiliki karangan bunga ular di leher; yang memiliki tiga mata, yang tubuhnya ditutupi dengan abu (vibhuti); yang kekal, yang murni, yang memiliki seluruh langit sebagai pakaian-Nya dan yang mewujudkan sebagai huruf pertama न (Na)"


मंदाकिनीसलिलचन्दनचर्चिताय 
Mandaakini Salila Chandana Chaarthitaaya

नन्दीश्वरप्रमथनाथ महेश्वराय ।
Nandeesvara Pramatha Naatha Mahesvaraaya

मण्दारपुष्पबहुपुष्पसुपूजिताय
Mandaara Pushpa Vahu Pushpa Supoojitaaya

तस्मै मकाराय नम:शिवाय ॥ 2 ॥
Tasmai Makaaraaya Namah Shivaaya

"Hamba bersujud kepada Dewa Mahesvara, yang diwujudkan sebagai म (Makaara /huruf Ma), yang tubuhnya diurapi dengan air suci dari Sungai Gangga dan pasta cendana, yang adalah raja berdaulat Ganas Pramatha dan yang dihiasi dengan bunga-bunga ilahi yang tak terhitung seperti Mandaara."


शिवाय गौरीवदनाब्जवृन्द
Shivaaya Gauri Vadana Aravinda

सूर्याय दक्षाध्वरनाशकाय । 
Sooryaaya Dakshaadhvara Naashakaaya

श्रीनीलकण्ठाय बृषध्वजाय
Sree Neelakantaaya Vrisha Dhvajaaya

तस्मै शिकाराय नम:शिवाय ॥ 3 ॥
Tasmai Shikaaraaya Namah Shivaaya

" Salam hormat Hamba untuk dewa Siwa, yang merupakan matahari gemerlapan untuk wajah terataiibu Gauri , yang merupakan penghancur upacara  Daksha, yang adalah Dewa berleher biru (karena racun Haalahala yang Dia setuju untuk mengkonsumsi) , yang berbendera   lambang banteng dan yang diwujudkan sebagai Shikara/ huruf Shi (शि)."


वसिष्ठकुम्भोद्भवगौतमार्य
Vasishta Kumbhodbhava Gautamaaya

मुनीन्द्रदेवार्चितशेखराय ।
Muneendra Devaarchita Sekharaaya

चन्द्रार्कवैश्वानरलोचनाय
Chandraarka Vaishvaanara Lochanaaya

तस्मै वकाराय नम:शिवाय ॥ 4 ॥
Tasmai Vakaaraaya Namah Shivaaya

"Hamba bersujud di hadapan Dewa dari Dewa, yang dipuja dan didoakan oleh orang bijak besar seperti Vashishta, Agastya dan Gautama, yang matanya adalah matahari, bulan dan api dan yang diwujudkan sebagai Vakaara / huruf Wa()."


यक्षस्वरूपाय जटाधराय
Yajna Swaroopaaya Jataadharaaya

पिनाकहस्ताय सनातनाय ।
Pinaaka Hasthaaya Sanaatanaaya

दिव्याय देवाय दिगम्बराय
Divyaaya Devaaya Digambaraaya

तस्मै यकाराय नम:शिवाय ॥ 5 ॥
Tasmai Yakaraaya Namah Shivaaya

" Sujud kepada Dewa suci inkarnasi Yaksa, yang berambut panjang dan kusut, yang memegang Pinaaka (trisula) di tangan-Nya, yang memiliki seluruh langit sebagai pakaian-Nya dan yang adalah diwujudkan sebagai Yakara /huruf Ya(य).


पञ्चाक्षरिमदं पुण्यं
Panchaaksharam Idam Punyam

य: पठेच्छिवसन्निधौ ।
Yah Pateh Shiva Sannidhau

शिवलोकमवाप्नोति
Shivaloka Mavaapnothee

शिवेन सह मोदते ॥ 6 ॥
Shivena Saha Modate 

" Siapa pun mengulangi doa yang disusun dengan lima huruf Suci ini di hadapan Tuhan Siwa, dapat mencapai  tempat tinggal-Nya yang tertinggi dan menikmati Kebahagiaan kekal"


नमः शिवाय

Rabu, 02 Februari 2011

हनुमान गायत्री मंत्र



हनुमान गायत्री मंत्र
Hanuman Gayatri Mantra

ऊँ आञ्जनेयाय विद्महे,
वायुपुत्राय धीमहि।
तन्नो हनुमत् प्रचोदयात्।

Aum Anjaneyaye Vidmahe,
Vayu Puthraya Dheemahe .
Tanno Hanumat Prachodayath.

ॐ त्र्यम्बकं यजामहे

 


ॐ त्र्यम्बकं यजामहे सुगन्धिं पुष्टिवर्धनम्‌।
om tryambakaṃ yajāmahe sugandhiṃ puṣṭi-vardhanam


उर्वारुकमिव बन्धनान्मृत्योर्मुक्षीय माऽमृतात्‌।
urvārukam iva bandhanān mṛtyor mukṣīya māmṛtāt

 

 ""Om Kami memuja-Triambaka (Dewa Siwa yang bermata tiga) yang harum dan yang menganugrahkan kesejahteraan,  seperti halnya mentimun matang mudah memisahkan diri dari tangkai yang mengikat, demikian aku akan dibebaskan dari kematian demi keabadian""

त्वमेव माता च पिता त्वमेव


त्वमेव माता च पिता त्वमेव 

त्वमेव बन्धुश्च सखा त्वमेव

त्वमेव विद्या, द्रविणं त्वमेव

 त्वमेव सर्वं ममः देवदेवा ||

 

Twameva Mata, Cha Pita Twameva.
Twameva Bandhu, Cha Sakha Twameva.
Twameva Vidya, Dravinum Twameva.
Twameva Sarvam Mama Deva-Deva.

Selasa, 01 Februari 2011

संस्कृतम् (Sansekerta)


"Sansekerta atau Samskritam berasal dari  dua kata, yaitu Samyak dan Kritam. Samyak berarti dalam kesatuan. Kritam berarti melakukan. Oleh karena itu, Sansekerta bukanlah sekedar bahasa, ia adalah kesadaran diri yang didapatkan melalui penyatuan dari pikiran, ucapan, dan tindakan. Sruti(mendengarkan) dan Smruthi (pelaksanaan secara aktif) karenanya menjadi landasan dari Veda Dharma (sebuah jalan hidup) dan perkembangannya sepanjang masa."

(Sekhar Boddupalli-Bhakta Sai; Bhagavan Baba memberi Pengarahan melalui Mimpi)