Selasa, 08 Februari 2011

"Matkarmakrit-Matparamo-Matbhaktaha"


" Manusia dikaruniai kemampuan yang terbatas, dan mungkin sangat sulit bagimu untuk memahami prinsip yang suci ini. Maka jalan yang paling mudah diikuti adalah jalan pengabdian atau bhakti yoga.
Ketika mengajarkan yoga ini kepada Arjuna, Krishna memberikannya dalam tiga tahap.
Yang pertama dan yang terutama ialah;
Bekerjalah untuk Aku! (Matkarmakrit).
Engkau harus mengerti bahwa pekerjaan apa pun yang kau lakukan di dunia ini, hal itu telah terkait dengan Tuhan, karena Ialah penguasa tertinggi di dunia. Dengan mengetahui kebenaran ini, anggaplah setiap kegiatan yang kau kerjakan sebagai kau lakukan langsung untuk Tuhan.
Langkah kedua adalah:
Semata-mata demi Aku! (Matparamo).
Dengan kata lain, apa pun yang kau kerjakan tidak kau lakukan untuk kebaikan dirimu sendiri. Sampai saat ini engkau hanya memikirkan dirimu sendiri. Tetapi, siapakah engkau? Krishna berkata, "Akulah yang bersinar dalam dirimu." Kata "Aku" ini tidak menunjukkan badan. Kata itu timbul dari Yang Esa, dari atma itu sendiri. "Aku" ini jangan dikaitkan dengan raga, pikiran, kemampuan intuitif, atau aspek apa pun juga dari pribadi manusia, karena ia melampaui semua batasan ini dan hanya berhubungan dengan atma yang tidak terbatas.
Bila engkau menghubungkan pribadimu yang terbatas dengan "Aku", ini hanya merupakan pantulan atma yang Esa. Apa pun juga yang selama ini kau lakukan, hanya kau laksanakan demi kepuasan atma. Tanpa menyadari kebenaran suci ini engkau tenggelam dan hanyut terbawa arus maya. Krishna berkata kepada Arjuna, "Apa pun yang kau lakukan, lakukanlah itu bagi kepuasan-Ku, demi Aku. Kerjakan semua atas nama-Ku. Bertindaklah sebagai alat-Ku. Sadarilah bahwa semua yang kau lakukan hanyalah (kau lakukan) demi Aku." Di sini kata "milik-Ku" atau "Aku" menunjuk pada atma.
Langkah ketiga adalah:
Berbaktilah hanya kepada-Ku! (Matbhaktaha).
Engkau harus mengerti rahasia pentunjuk ini Bhakti adalah pernyataan kasih. Emosi yang dinamakan kasih memancar dari atma. Kasih sama dengan atma. Kasih tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan perasaan duniawi dan benda-benda duniawi. Kasih yang sebenarnya berarti bhakti adalah sebutan untuk atma. Prinsip kasih yang memancar dari lubuk hati ini harus menjiwai setiap perbuatan, perkataan, dan pikiran. Hal ini akan terjadi bila engkau beranggapan bahwa segala sesuatu yang kau lakukan, katakan, atau pikirkan, hanya kau perbuat untuk menyenangkan Tuhan saja.
Dalam keadaan jaga, engkau mungkin berpikir bahwa engkau melakukan segala sesuatu demi badan, pikiran, dan perasaanmu. Tetapi dalam keadaan tidur lelap engkau tidak menyadari badan atau pikiranmu. Jadi, untuk siapakah engkau tidur? Untuk siapakah engkau menikmati istirahat yang tenang dan kedamaian dalam tidur? Tidak lain untuk atma. Tidur, makan, dan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari kau lakukan hanya karena cinta kepada "Aku", dan "Aku" itu timbul dari atma."

(Bhagavan Sri Sathya Sai Baba, dalam "Intisari Bhagavan Gita)

lebih lanjut dapat dibaca di:

http://www.ssg-kupang.hostoi.com/IntisariBhagawadGita/BhagawadGita02.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar