Rabu, 29 Desember 2010

Aham, Brahma,Asmi


"Penganut pandangan non dualisme (adwaitha) percaya pada pernyataan, "Aku adalah Yang Mutlak" (aham Brahmasmi). Bagaimana ia dapat memperoleh keyakinan ini? Bila hal ini kau tanyakan padanya, ia akan menjawab, "Kitab suci Weda mengatakan demikian," atau "Guru spiritual mengajarkan demikian." Tetapi, sekedar mempelajari hal ini dari sumber-sumber tersebut tidak membuat orang berhak membuat pernyataan yang sangat mendalam itu. Bila seseorang sekedar mengucapkan aham, Brahma, dan asmi, dapatkah kesadarannya manunggal dengan Tuhan? Tidak. Dengan usaha keras yang tiada putusnya selama kelahiran-kelahiran yang sudah tidak terhitung lagi, dengan melakukan latihan rohani yang ditetapkan oleh kitab-kitab suci secara tekun, maka manusia dapat memurnikan hatinya. Dalam hati yang murni itu tumbuhlah benih kebhaktian. Bila dipelihara dengan penuh pengertian dan perhatian, bunganya pun mekar. Buahnya timbul dan menjadi ranum hingga penuh dengan sari yang manis dan harum. Bila buah itu dimakan, manusia menjadi satu dengan Yang Maha Tinggi. Kesadarannya manunggal dengan kekuatan yang memenuhi segala sesuatu, seluruh kawasan, yaitu kekuatan dan kekuasaan yang selama-lamanya ada, sadar, dan penuh kebahagiaan;"

(Baba, dalam "Prema Vahini")
..selengkapnya silahkan klik:http://www.ssg-kupang.hostoi.com/PremaVahini/Wacana14.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar